Tragis! Sekolah di Jepang Berubah Jadi Akuarium Raksasa dan Pabrik Sake Karena Kekurangan Murid

- 26 Juni 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi sekolah.
Ilustrasi sekolah. /Freepik/

Ketika ada bencana alam seperti gempa bumi dan angin topan, sekolah-sekolah ini menjadi tempat pengungsian yang penting.

Lingkungan sekolah memang sangat penting bagi masyarakat Jepang.Melalui proyek Closed School for All yang dilaksanakan pada 2010, pemerintah mencoba mengatasi persoalan depopulasi dan penduduknya yang kian menua, dengan revitalisasi daerah, memanfaatkan peran sekolah dan infrastruktur yang tersedia.

“Dengan populasi yang menurun, penting untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia secara efisien dibandingkan membangun fasilitas-fasilitas baru,” ujar Hisa.

Saat ini, ada sekitar 9 juta yang terdaftar di sekolah dasar (2,9 juta di shogakko dan 2,9 juta di chugakko), dan jaringan 28 ribu sekolah negeri untuk tingkat ini.

Baca Juga: Luhut Sebut Kereta Cepat Jakarta Bandung Ditargetkan Diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Agustus 2023

Lonjakan terjadi dua kali dalam sejarah Jepang:

- Pada tahun 1958, ketika 40.000 sekolah negeri melayani 18,6 juta siswa sekolah dasar (13 juta di shogakko dan 5,6 juta di chugakko), anak-anak dari baby boom pertama (1947-1949).

- Pada tahun 1981 terjadi peningkatan besar lagi dalam tubuh mahasiswa dengan datangnya generasi kedua baby boom (1971-1974).

Sejak saat itu, tingkat hunian ruang kelas terus menurun. Tahun lalu, untuk pertama kalinya, jumlah kelahiran di Jepang turun di bawah 800.000, menunjukkan bahwa lebih banyak sekolah yang akan ditutup.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah