Network
PRFMNEWS - Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin telah meminta maaf untuk kedua kalinya dalam seminggu setelah foto dua wanita bertelanjang dada yang diambil di sebuah pesta di dalam kediaman resmi perdana menteri Finlandia bulan lalu dipublikasikan di media sosial.
Foto yang telah dihapus tersebut, pertama kali muncul di akun TikTok model dan influencer Sabina Särkkä. Dalam foto tersebut menampilkan banyaknya foto tak senonoh yang diambil di kediaman resminya, Kesaranta.
Marin mengaku, foto-foto tak senonoh itu, yang menampilkan dua perempuan berciuman dan membuka baju, adalah hal yang tak layak diambil.
Baca Juga: Siapa Cepat Dia Dapat, Mobil Ford Escort Putri Diana Dilelang dengan Taksiran Harga Rp1,7 Miliar
“Saya pikir gambarnya tidak patut untuk dibuat, saya minta maaf untuk itu. Gambar seperti itu seharusnya tidak diambil,” kata Marin.
Dia mengatakan itu diambil di kediaman, Kesäranta, ketika dia mengundang teman-temannya setelah festival musik Ruisrock pada 8 Juli.
Permintaan maaf itu muncul setelah Marin menjadi berita utama di seluruh dunia minggu lalu ketika video muncul saat dia minum dan menari dengan penuh semangat selama pesta tersebut di mana laporan yang tidak berdasar mengklaim bahwa ia mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Baca Juga: Kuota Pertalite Menipis, Menkeu : Bisa Habis Akhir September
Sementara itu dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak pernah menggunakan narkoba,"bahkan di masa remaja saya" dan Marrin juga melakukan tes narkoba "untuk menghilangkan kecurigaan" . Hasilnya,adalah negatif.
Perdana Menteri Finlandia tersebut juga melakukan pembelaan, bahwa meski berstatus sebagai perdana menteri (PM), dia tetap berhak bersenang-senang di waktu luangnya. Toh, dia juga manusia biasa yang merindukan kegembiraan.
"Saya manusia. Saya terkadang rindu kegembiraan, cahaya, dan bersenang-senang. Saya ingin percaya bahwa orang-orang melihat apa yang kita lakukan di tempat kerja, bukan apa yang kita lakukan di waktu luang," ujar Marin.
Baca Juga: Resmi Dipecat, Ferdy Sambo Kembali Mengutarakan Permintaan Maafnya
Lebih lanjut, Marin juga mengaku bahwa dia tidak abai dengan tugasnya sebagai perdana menteri. Dia mengaku, selalu maksimal dalam menjalankan pekerjaannya sebagai PM Finlandia, sembari terus belajar dan memikirkan rakyat.
"Saya tak pernah meninggalkan satu tugas pun. Saya terus belajar. Saya melakukan pekerjaan saya dengan baik sampai sekarang. Saya tetap memikirkan masyarakat Finlandia," ujar wanita berusia 36 tahun itu.***
