PRFMNEWS - Sebanyak 51 migran tewas setelah terjebak di dalam truk trailer yang panas, mereka ditemukan dan ditinggalkan di Texas.
Menurut pihak berwenang, kedua warga negara Meksiko jadi tersangka terkait dengan insiden penyelundupan itu dan didakwa di pengadilan federal AS.
Para migran yang meninggal diantaranya, 39 pria dan 12 wanita yang ditemukan pada hari Senin di pinggiran San Antonio, Texas, dalam salah satu tragedi perdagangan manusia paling mematikan dalam sejarah baru-baru ini.
Baca Juga: Tumpukan 46 Mayat Migran Ditemukan Dalam Sebuah Trailer, Korban Dugaan Penyelundupan Manusia
Dua tersangka yang diidentifikasi sebagai Juan Francisco D'Luna-Bilbao dan Juan Claudio D'Luna-Mendez, mereka merupakan warga negara Meksiko, yang telah didakwa karena memiliki senjata api saat tinggal di Amerika Serikat secara ilegal, menurut dokumen pengadilan dan otoritas AS.
Penyidik menelusuri STNK truk ke alamat San Antonio yang mereka tempatkan di bawah pengawasan, dan menangkap kedua pria itu secara terpisah ketika masing-masing terlihat meninggalkan kediaman.
Dilansir prfmnews.id dari laman alarabiya.net, tersangka ketiga adalah seorang warga negara AS yang mengemudikan truk itu juga telah ditahan dan diperkirakan akan didakwa.
Baca Juga: Satu Jenazah yang Diduga Pekerja Migran Indonesia yang Hilang di Batam Ditemukan di Singapura
Diketahui, truk itu dibiarkan terparkir di samping beberapa rel kereta api di pinggiran San Antonio, dimana suhu melonjak hingga 103 Fahrenheit (39,4 Celcius).