Ribuan Pengunjuk Rasa Berkumpul saat Para Pemimpin G7 Tiba di Jerman, Sebut Tak Tenang karena Perang Ukraina

- 26 Juni 2022, 21:30 WIB
Ilustrasi unjuk rasa.
Ilustrasi unjuk rasa. /Pixabay/OpenClipart-Vectors / 2739/

Tuntutan mereka termasuk penghentian penggunaan bahan bakar fosil, pelestarian keanekaragaman hewan dan tumbuhan, keadilan sosial, dan peningkatan perjuangan melawan kelaparan.

“Tuntutan saya untuk G-7 adalah bahwa mereka memiliki komitmen yang jelas untuk transisi energi, yaitu keluar dari bahan bakar fosil, semua bentuk bahan bakar fosil, paling lambat pada tahun 2035, sehingga kami dapat menghentikan pembiayaan perang dan konflik,” kata Kilian Wolter dari kelompok lingkungan Greenpeace.

Sabtu pagi, selama protes terpisah menuntut lebih banyak kesetaraan global. Anggota organisasi anti-kemiskinan Oxfam mengenakan kepala besar para pemimpin G-7.

“Kami membutuhkan tindakan nyata untuk mengatasi berbagai krisis di zaman kita ini,” kata juru bicara Oxfam Tobias Hauschild.

Baca Juga: Terulang Kembali, Ridwan Kamil Kena Cakar Ibu-ibu di Sumedang

Artinya G-7 harus segera bertindak. Mereka harus memerangi kelaparan, ketidaksetaraan, dan kemiskinan.

Sebanyak 18.000 petugas polisi ikut dikerahkan di sekitar lokasi KTT dan pengunjuk rasa.

Kanselir Jerman yakni Olaf Scholz mengatakan para pemimpin G-7 akan membahas situasi saat ini yang dipicu oleh perang di Ukraina dan pada saat yang sama memastikan bahwa kita menghentikan perubahan iklim buatan manusia.

Kemudian, KTT G-7 sendiri akan berlangsung di Elmau Bavaria dari Minggu hingga Selasa. Setelah pertemuan berakhir, para pemimpin dari 30 negara dalam aliansi NATO kemudian akan berkumpul untuk pertemuan puncak tahunan mereka, yang diadakan Rabu hingga Kamis di Madrid.***

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x