Israel Terus Gempur Gaza, Palestina Desak PBB untuk Menghentikan Pembunuhan

31 Oktober 2023, 09:00 WIB
Serangan Udara Israel robohkan Masjid Al-Abyad Jalur Gaza, Palestina. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/

PRFMNEWS - Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan negara-negara tertentu menerapkan standar ganda dalam perang di Gaza. Utusan Palestina untuk PBB itu telah meminta negara-negara anggota untuk memilih mengakhiri pemboman Israel di Jalur Gaza.

Dilansir dari Aljazeera, Riyad meminta negara-negara anggota untuk meningkatkan pengiriman bantuan kepada 2,3 juta warga Palestina yang tinggal di wilayah yang terkepung.

“Saya mengimbau Anda semua untuk memilih menghentikan pembunuhan itu. Pilihlah bantuan kemanusiaan untuk menjangkau mereka yang kelangsungan hidupnya bergantung padanya. Pilihlah untuk menghentikan kegilaan ini,” kata Riyad Mansour.

Baca Juga: Pesawat Tempur Israel Lancarkan Serangan ke Dekat Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Saat berargumentasi mengenai gencatan senjata, Mansour mengatakan negara-negara tertentu menerapkan standar ganda dalam konflik tersebut.

“Bagaimana perwakilan negara bisa menjelaskan betapa mengerikannya 1.000 warga Israel terbunuh dan tidak merasakan kemarahan yang sama ketika 1.000 warga Palestina terbunuh setiap hari?” ujarnya.

“Mengapa tidak merasakan urgensi untuk mengakhiri pembunuhan mereka?” sambungnya.

Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara itu bertemu untuk sesi darurat, ketika lembaga bantuan dan kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa kondisi kemanusiaan di Gaza berada pada titik kritis.

Baca Juga: Melalui Menlu, Indonesia Serukan Gencatan Senjata Segera Dilakukan di Gaza dan Desak Israel Akhiri Pendudukan

Lantaran selama lebih dari dua minggu setelah serangan Israel yang tiada henti.

Israel telah membombardir wilayah Palestina sejak Hamas, yang menguasai Gaza, menewaskan sedikitnya 1.400 orang dalam serangan di Israel selatan.

Hingga lebih dari 7.000 orang tewas dalam pemboman Israel, menurut otoritas Gaza, Israel juga memutus pasokan makanan, air, listrik dan bahan bakar ke wilayah tersebut.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler