Dokter Berhasil Transplantasi Jantung Babi ke Manusia, Pasien Bernapas Normal dan Sehat

29 September 2023, 11:00 WIB
Lawrence Faucette Berhasil Hidup dengan Transplantasi Jantung Babi //Nosheep-pixabay/

PRFMNEWS - Para dokter di University of Maryland Medical Center melakukan transplantasi jantung babi ke manusia pada 20 September 2023. Ini merupakan yang kedua kalinya di dunia.

Seorang warga Amerika Serikat, Lawrence Faucette (58) berhasil menerima transplantasi jantung babi ke dalam tubuhnya yang dilakukan di Pusat Medis Universitas Maryland (UMMC) pada 20 September 2023.

Terobosan ini dilakukan oleh tim yang sama di UMMC yang telah melakukan eksperimental pertama mereka pada 2022 lalu. Dengan operasi transplantasi jantung babi itu, tim medis mengklaim Lawrence bisa bernapas dengan normal.

Baca Juga: Wisatawan Tak Bisa Berfoto dengan Patung Merlion Sampai 13 Desember 2023

"Saat ini dapat bernapas sendiri, dan jantungnya berfungsi dengan baik tanpa bantuan alat apa pun," bunyi penggalan dari siaran pers pihak Pusat Medis.

Lawrence menderita penyakit jantung stadium akhir. Dia menderita penyakit pembuluh darah perifer dan komplikasi pendarahan internal yang membuatnya tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung tradisional.

Namun tim dokter University of Maryland Medicine mempunyai opsi lain untuk ditawarkan kepada Lawrence, yakni jantung babi. Ia akan diawasi secara ketat untuk melihat tanda-tanda penolakan atau perkembangan virus terkait babi.

Baca Juga: Isi Edaran Kemenkes soal Virus Nipah, Waspadai Gejala hingga Upaya Cegah Penularan

Transplantasi pertama

Tahun lalu, tim dokter dari University of Maryland Medicine pernah melakukan transplantasi jantung babi pertama di dunia kepada seorang pria bernama David Bennett. Kala itu hidup Bennett juga sudah berada di ambang kematian.

Transplantasi jantung babi ke manusia ini bernama xenotransplantasi, operasi eksperimental yang diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Menurut FDA, program ini adalah jalur potensial bagi pasien dengan penyakit serius untuk mendapatkan akses ke produk media di luar uji klinis ketika tidak ada pilihan alternatif yang sebanding.

Sebelum melakukan xenotransplantasi, babi yang di donorkan jantungnya untuk manusia tersebut telah diperiksa secara ketat.

Baca Juga: Kemenkumham Canangkan Kawasan Karya Cipta Desa Batik Trusmi

Begitu juga dengan pasien yang dirawat dengan pengobatan antibodi eksperimental untuk lebih bisa menekan sistem kekebalan tubuh dan mencegah adanya penolakan dari tubuh manusia dengan adanya 'benda asing' yang masuk ke tubuh termasuk pengawasan terhadap tanda-tanda penolakan atau perkembangan virus terkait babi.

"Kami sekali lagi menawarkan pasien yang sekarat kesempatan untuk hidup lebih lama, dan kami sangat berterima kasih kepada Mr. Lawrence atas keberanian dan kesediaannya untuk membantu memajukan pengetahuan kami di bidang ini," kata Dr. Bartley Griffith selaku ahli bedah yang melakukan transplantasi dan merupakan profesor bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.

Dan Faucette, yang pensiun sebagai teknisi laboratorium di National Institutes of Health, harus setuju bahwa dia memahami risiko prosedur tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, istrinya, Ann Faucette, mengatakan: “Kami tidak memiliki harapan selain berharap untuk lebih banyak waktu bersama. Itu bisa saja sesederhana duduk di teras depan dan minum kopi bersama.”***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler