Jumlah Penduduk Jepang Diprediksi Turun Drastis di 2060, Penduduk Enggan Punya Anak, Populasi Kian Menua

17 Februari 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi penduduk Jepang. /Kim Kyung-Hoon/REUTERS

PRFMNEWS - Populasi penduduk Jepang yang berjumlah 128 juta jiwa diramalkan akan menyusut sepertiganya, dan masyarakat lansia di atas 65 tahun akan berjumlah 40 persen pada tahun 2060.

Prediksi jumlah penduduk Jepang akan berkurang drastis pada 2060 dengan jumlah masyarakat lansia akan semakin mendominasi kini mulai terlihat.

Bahkan, Jepang tengah jadi perbincangan di media sosial akibat beberapa rumah di Negeri Sakura itu mulai terlihat kosong tak berpenghuni, dan sejumlah sekolah tutup karena tak ada siswa bersekolah.

Baca Juga: Amerika Serikat Desak App Store dan Play Store Hapus TikTok, Ada Apa?

Kondisi tersebut terjadi lantaran sebagian dari populasi Jepang sudah kian menua sementara angka kelahiran bayi masih sangat rendah.

Data yang dirilis Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang menunjukkan tenaga kerja dalam negeri berusia antara 15 – 65 tahun akan menyusut menjadi sekitar setengah dari total populasi.

Kemudian perkiraan tingkat kesuburan atau jumlah anak yang lahir di Jepang ditetapkan terus menurun dari 1,39 pada tahun 2010 menjadi sebesar 1,35 pada 2060 mendatang.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Restoran Jepang Terbaik di Bandung yang Super Oishii

Jumlah kelahiran bayi tersebut jauh di bawah angka yang dibutuhkan untuk menjaga populasi Jepang tidak menurun.

Namun pada saat bersamaan, orang Jepang memiliki angka harapan hidup lebih lama. Harapan hidup untuk wanita pada 2060 diperkirakan bisa mencapai 90,93, naik dari 86,39 pada 2010.

Sedangkan angka harapan hidup untuk pria Jepang pada 2060 diperkirakan mencapai 84,19, naik dari 79,64 pada 2010.

Institut penelitian kependudukan dan jaminan sosial nasional mengatakan, Jepang adalah negara dengan proses penuaan warganya yang tercepat di dunia, namun dengan angka kelahiran terendah.

Baca Juga: Pisang Goreng Dinobatkan Sebagai Makanan Penutup Terbaik di Dunia

Hasil penelitian tersebut menyebabkan angka penurunan populasi Jepang akan menjadi salah satu yang paling tajam secara global dalam beberapa dekade mendatang.

Para ahli menuturkan, populasi Jepang akan turun satu juta setiap tahun, sehingga Jepang sangat perlu merombak sistem jaminan sosial dan pajaknya untuk mencerminkan pergeseran demografis.

"Program pensiun, kebijakan ketenagakerjaan dan tenaga kerja, serta sistem jaminan sosial di negara ini tidak dirancang untuk mencerminkan penurunan populasi yang berkembang pesat," kata pakar demografi di Universitas Keio, Noriko Tsuya, dikutip prfmnews.id dari The Guardian.

"Pemerintah perlu segera merevisi sistem dan menerapkan langkah-langkah baru berdasarkan perkiraan tersebut," tambahnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler