Menteri Luar Negeri Uni Eropa Setuju Penangguhan Visa untuk Rusia di Negara Uni Eropa

1 September 2022, 07:45 WIB
Ilustrasi Paspor / Pixabay /

PRFMNEWS - Menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Rabu kemarin menangguhkan kesepakatan larangan visa turis yang diminta oleh beberapa negara Eropa tengah dan timur dengan Moskow.

Hal tersebut dilakukan untuk mengekang jumlah warga negara Rusia yang memasuki blok tersebut untuk liburan dan berbelanja.

Pada pertemuan di Praha, 27 menteri luar negeri Uni Eropa berjanji untuk menangguhkan perjanjian fasilitasi visa 2007 dengan Rusia yang membuat warga Rusia relatif mudah untuk mendapatkan dokumen perjalanan.

Baca Juga: Mikhail Gorbachev, Pemimpin Soviet Terakhir Meninggal di Usia 91 Tahun

Perwakilan tinggi UE untuk kebijakan luar negeri, Josep Borrell, mengatakan telah terjadi peningkatan substansial penyeberangan perbatasan dari Rusia ke UE sejak pertengahan Juli, yang ia gambarkan sebagai Risiko keamanan bagi negara-negara tetangga. Demikian pernyataan tersebut yang dikutip prfmnews.id dari The Guardian.

Uni Eropa telah menangguhkan perjanjian fasilitasi visa untuk pejabat dan pengusaha dari Rusia setelah serangan Rusia di Ukraina pada Februari,sementara orang Rusia bisa dapat terus datang ke UE untuk liburan atau alasan lain.

“Kami telah melihat banyak orang Rusia bepergian untuk bersantai dan berbelanja seolah-olah tidak ada perang yang berkecamuk di Ukraina,” kata Borrell.

Baca Juga: Update Harga BBM 1 September 2022, Cek Harga Pertalite dan Pertamax Terbaru di Sini

“Negara-negara anggota menganggap bahwa kami tidak bisnis seperti biasa. Ini tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa,” kata Josep Borrell.

“Sampai langkah-langkah seperti itu diterapkan di tingkat UE, kami akan mempertimbangkan untuk memperkenalkan langkah-langkah sementara larangan visa di tingkat nasional, atau membatasi penyeberangan perbatasan bagi warga negara Rusia yang memegang visa UE, untuk mengatasi masalah keamanan publik yang akan segera terjadi,” kata Menreri Luar Negeri Ceko yang mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama di Praha.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan Moskow tidak akan membiarkan langkah itu "tanpa konsekuensi".

"Jika Brussel memutuskan untuk menembak kaki mereka sendiri sekali lagi, ini adalah pilihan mereka," lanjutnya.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, juga berpendapat bahwa penangguhan kesepakatan fasilitasi visa dengan sendirinya akan berdampak nyata.

Baca Juga: Israel Batal Tuntut Pemukim Yahudi yang Membunuh Warga Palestina

“Ini akan secara signifikan mengurangi jumlah visa baru yang dikeluarkan oleh negara-negara anggota UE. Ini akan menjadi lebih sulit; itu akan memakan waktu lebih lama,” katanya pada konferensi pers di akhir pertemuan dua hari para menteri luar negeri Uni Eropa di Praha.

Peningkatan substansial dalam penyeberangan perbatasan dari Rusia ke negara-negara tetangga sejak pertengahan Juli telah membuatnya perlu untuk menangguhkan perjanjian fasilitasi visa, ujar Borell

"Ini telah menjadi risiko keamanan bagi negara-negara tetangga ini," tambahnya.

“Selain itu, kami telah melihat banyak orang Rusia bepergian untuk bersantai dan berbelanja seolah-olah tidak ada perang yang berkecamuk di Ukraina.” tutupnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler