FBI Menggerebek Rumah Donald Trump di Mar-a-Lago dan Menyita Dokumen Rahasia

9 Agustus 2022, 18:31 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump /Reuters


PRFMNEWS - FBI telah memasuki kediaman Donald Trump di Florida dalam "serangan mendadak" dengan bersenjata lengkap, mantan presiden AS tersebut mengatakan di akun media sosialnya pada hari Senin, 9 Agustus 2022.

Dalam sebuah pernyataan, Trump mengatakan bahwa hal yang dilakukan FBI tidak semestinya dan tidak pantas karena memasuki ranah pribadi, meskipun FBI sudah mengantongi surat penggeledahan.

Saat kejadian tersebut, Donald Trump sedang berada di Trump Tower, New York City.

Baca Juga: China Mengumumkan Kembali Lakukan Latihan Militer di Sekitar Taiwan

Lantas, apa yang dicari oleh para personel FBI di kediaman pebisnis sekaligus mantan presiden AS itu?

Langkah Departemen Kehakiman untuk menggeledah Mar-a-Lago atas pemindahan 15 kotak catatan kepresidenan dari Gedung Putih, termasuk dokumen rahasia, serta penghancuran materi lainnya, menandai peningkatan dramatis dalam penyelidikan.

Itu terjadi di tengah penyelidikan terpisah tetapi intensif terhadap upaya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden 2020 dan menambah potensi bahaya hukum bagi Trump saat ia bersiap untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada 2024.

Baca Juga: Gaza Kembali Memanas, Ambulans DT Peduli dan ODOJ Evakuasi Korban Perang

"Rumah saya yang indah, Mar-A-Lago di Palm Beach, Florida, saat ini dikepung, digerebek, dan diduduki oleh sekelompok besar agen FBI," kata Trump pada Senin malam.

"Mereka bahkan merusaknya. ke brankasku!,” tulis Trump pada akun sosial medianya yang dikutip prfmnews.id dari The Guardian.

Trump juga menyayangkan para agen FBI melangkahi privasinya lantaran membongkar brankas milik pribadinya. Sontak ia menyebut kejadian semacam itu hanya terjadi di negara-negara dunia ketiga. Ia bahkan menyebut aksi demikian merupakan serangan nyata dari kubu Liberal.

"Mereka bahkan membongkar brankas saya! Ini adalah wujud serangan dari kaum Liberal kiri. Insiden semacam ini sewajarnya hanya terjadi di negara-negara dunia ketiga," lanjut tulis keterangan Trump.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Penting untuk Hubungan Diplomatik Indonesia-China

Dalam penggeledahan tersebut FBI berhasil menemukan sejumlah dokumen rahasia kepresidenannya yang disebutkan sebelumnya.

Sebelumnya, FBI telah mencari keberadaan tersebut sejak Februari. Kini, FBI berhasil menemukan tumpukan dokumen tersebut dan membawanya dalam lusinan kotak boks berisi berkas-berkas.

Terkait dengan kepemilikan dokumen tersebut, secara hukum presiden yang selesai masa jabatannya harus menyerahkannya kepada negara untuk diarsipkan. Tindakan Trump dinilai menyalahi aturan lantaran membawa dokumen ke tangan pribadi.

Dan hingga kini Departemen Hukum AS masih bungkam atas insiden tersebut.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler