PRFMNEWS - Update enam fakta tentang kabar 55 Warga Negara Indonesia (WNI) ditipu dan disekap di Kamboja disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Mabes Polri.
Fakta pertama, Polri menyampaikan sebanyak 55 WNI yang menjadi korban penipuan kerja dan disekap di Kamboja telah dibebaskan oleh polisi setempat dan berada di tempat aman.
"55 WNI telah dibebaskan oleh Kepolisian Kamboja, terdiri dari 47 pria dan 8 wanita," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, dikutip prfmnews.id dari laman PMJ News.
Baca Juga: Jawab Protes PSSI, AFF Pastikan Laga Vietnam Vs Thailand di Piala AFF U-19 Tak Lakukan Pelanggaran
Kedua, Ramadhan menyebut, 55 orang WNI yang disekap dan sudah terbebas tersebut saat ini tengah dimintai keterangan oleh Kepolisian Sihanoukville, Kamboja sebagai BAP guna bahan penyelidikan lebih lanjut.
Ketiga, lanjutnya, usai menjalani pemeriksaan, para WNI itu akan dibawa ke Phnom Penh pada Senin, 1 Agustus 2022 besok untuk diserahterimakan kepada KBRI Phnom Penh.
"Masih dalam pemeriksaan Kepolisian Sihanoukville Kamboja. Kemungkinan besok akan digeser ke Phnom Penh," tuturnya.
Keempat, Retno Marsudi memastikan 55 WNI yang sempat disekap perusahaan penipuan berbasis daring (online scam) di Sihanoukville, Kamboja dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dukung Prosedur 'No Tiket No Game' di Stadion GBLA
“Semua 55 orang WNI itu dalam kondisi sehat,” kata Retno, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.
Kelima, selain mereka, ucap Retno, ada 5 orang WNI lain yang juga korban penyekapan sedang diupayakan untuk dievakuasi ke tempat aman.
Ia memastikan, berbagai upaya dilakukan pejabat tingkat tinggi melalui komunikasi Retno dengan Menlu Kamboja Prak Sokhon, yang langsung merespons laporan kejadian tersebut dengan berkoordinasi bersama Kepolisian Kamboja.
Baca Juga: Polisi Pastikan Mayat yang Terlilit Lakban Di Indramayu Merupakan Korban Pembunuhan
“Alhamdulillah tim khusus Kepolisian Kamboja telah berhasil menyelamatkan para WNI dan membawa 55 orang WNI ke tempat aman, sementara 5 WNI lainnya masih dalam proses,” jelasnya.
Keenam, sesuai prosedur setelah dipindahkan ke Phnom Penh, lanjut Retno, staf KBRI akan melakukan wawancara berdasarkan screening form indikasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sebelum membantu merepatriasi WNI tersebut kembali ke Indonesia.***