Longgarkan Aturan Karantina, Kasus COVID-19 India Tembus Urutan Keenam Terbanyak Dunia

6 Juni 2020, 18:53 WIB
Ilustrasi pandemi global virus corona (Covid-19). /- Foto: Pixabay/Alexandra_Koch

BANDUNG,(PRFM) - India pada Sabtu mencatat 9.887 orang terjangkit COVID-19 dalam 24 jam terakhir dan angka itu jadi kasus harian tertinggi sejak otoritas setempat melaporkan kasus pertama.

Dengan demikian, jumlah pasien positif COVID-19 di India menempati urutan keenam terbanyak dunia dan melampaui angka di Italia.

Tingginya kasus positif di India terjadi dua hari setelah pemerintah melonggarkan aturan karantina dengan membuka kembali mal, restoran, dan tempat ibadah.

Dilansir dari ANTARA, total pasien positif di India saat ini meningkat sampai lebih dari 236.000 orang. Namun, India masih sedikit tertinggal dari Amerika Serikat, Brazil, Rusia, Inggris, dan Spanyol.

 

Baca Juga: Soal Kemungkinan Dibuka Kembali, Pemkot Bandung Tunggu Komitmen Pengelola Mal

Walaupun demikian, korban jiwa akibat COVID-19 di India masih lebih rendah daripada negara-negara tersebut. Kasus kematian karena COVID-19 di India mencapai 6.642 jiwa.

Pemerintah di bawah pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, cemas untuk mengaktifkan kembali ekonomi yang terpuruk akibat COVID-19.

Namun, India tetap berupaya membuat jutaan rakyatnya kembali bekerja dengan melonggarkan aturan karantina.

Otoritas di India memberlakukan karantina sejak Maret. Kebijakan itu, menurut pemerintah, berhasil mencegah kasus positif bertambah cepat.

Baca Juga: PSBB Proporsional, Ema Sumarna Sebut Futsal Belum Diperbolehkan

Pemerintah melonggarkan pembatasan sejak Senin, tetapi sejumlah ahli khawatir langkah itu terlalu cepat dilakukan.

Giridhar R Babu, seorang epidemiolog di Yayasan Kesehatan Masyarakat India/Public Health Foundation of India, mempertanyakan langkah pemerintah yang membuka kembali tempat ibadah.

"Kita dapat bertahan hidup dan menjaga kasus positif tidak terus bertambah tanpa ... harus membuka tempat ibadah untuk sementara waktu," kata Babu lewat unggahannya di Twitter.

Baca Juga: Diajak ke Hajatan, Bayi 50 Hari di Cirebon Positif COVID-19

Meskipun beberapa tempat umum kembali dibuka, pemerintah masih melarang konser musik, pertandingan olahraga, dan kampanye politik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat 6 Juni mengatakan karantina di India membantu menekan pertumbuhan angka pasien positif. Namun saat ini, jumlah pasien positif berisiko naik.

"Saat India dan negara besar lainnya kembali membuka tempat umum dan orang-orang mulai berpindah tempat, selalu ada risiko virus akan kembali menyebar," kata dr Mike Ryan, kepala program darurat WHO, saat jumpa pers di Jenewa, Swiss.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler