PRFMNEWS – Sutradara FTV Preman Pensiun (PP) ‘Menunggu Senja’ Aris Nugraha kesal lantaran menerima laporan dari para penggemar yang menyebut karya terbarunya itu dibajak oleh orang tak bertanggung jawab.
Pembajakan FTV Preman Pensiun Menunggu Senja dilakukan usai tayang di RCTI saat hari Lebaran 2022 atau Senin, 2 Mei sore dengan direkam lalu di-upload ke beberapa kanal YouTube.
Tak ayal, Aris Nugraha kesal atas aksi pembajakan atau pencurian karya FTV Preman Pensiun Menunggu Senja tanpa izin untuk diunggah ke kanal-kanal YouTube.
Aris Nugraha meluapkan kekesalannya melalui Instagram pribadi @arisnugraha_anpfilms dan menyebut pembajak karya FTV Preman Pensiun terbarunya di tahun 2022 tersebut sebagai maling.
"Saya tuh bikin PP buat para penggemar, bukan untuk maling yang kemudian upload di YouTube," tulisnya dalam keterangan unggahan, dikutip prfmnews.id hari ini Kamis, 5 Mei 2022.
Aris mengaku mengetahui aksi pembajakan FTV Preman Pensiun tersebut dari para penggemar yang melaporkan pelanggaran hak cipta tersebut kepadanya melalui media sosial.
Baca Juga: Bawa Real Madrid ke Final Liha Champions, Kareem Benzema: Alhamdulillah
Untuk itu, Aris mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah memberi kabar terkait pembajakan ini.
"Terima kasih untuk teman-teman yang sudah memberi informasi. Semoga sehat selalu dan banyak rejeki," sambungnya menutup keterangan unggahan.
Mengetahui hal tersebut, sejumlah netizen turut menyampaikan kegeraman mereka atas aksi pembajakan yang dilakukan orang tak dikenal terhadap karya Aris.
“Yang kerja siapa yang cape siapa, para peng-cover yang enak tinggal maling dan upload gitu aja. Sabar kang, mungkin ilmu bisa di-copy tapi rezeki gak akan bisa di-paste,” tulis @/rlanggamlna_.
“Kang jangan kapok ya biarpun berkali-kali dibajak uploader YouTube sama Facebook. Saya Cuma khawatir Kang Aris berhenti produksi seri PP lagi karena banyaknya pihak yang gak bertanggung jawab,” tulis @/rmdhnfrd_.
“Padahal tinggal buka RCTI+, gratis, bisa nonton tayangan ulangnya. Ketika smartphone mampu dibeli, tapi menghargai orisinalitas konten tak mampu terbeli,” tulis @/hendhihendhii.
“Sikat aja kang, kebiasaan orang kayak gitu. Gak pernah menghargai karya orang lain,” tulis @/chandra_bukankawekawe. ***