Network
BANDUNG, (PRFM) – Camat Arcamanik, Firman Nugraha menegaskan pihaknya tidak pernah membuat selebaran terkait informasi yang menyebut wilayahnya Siaga Satu akibat Covid-19. Hal itu dikatakan Firman menyusul beredarnya poster elektronik di media sosial yang menyebut Arcamanik sedang siaga satu.
Namun, ia mengaku pihaknya dibantu masyarakat setempat dan muspika untuk terus menjaga kondusiftias lingkungan dan mengantisipasi penyebaran virus corona tersebut. Sehingga warga dapat terjamin kesehatannya.
“Itu ada selebaran siaga satu warna merah itu entah produk siapa yang membuat itu akhirnya beredar. Itu bukan dari kita. Kedua, itu karena merujuk dengan adanya warga yang meninggal yang diindikasikan gejala covid-19. Tapi positif covid-19 nya harus sesuai dengan hasil medis dari rumah sakit. Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari rumah sakit,” jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Jumat (27/3/2020).
@PRFMnews ini betul? pic.twitter.com/jZXwnm9iqW— Riesa (@riesanatasha) March 27, 2020
Menurut Firman, orang yang membuat poster tersebut merukuk adanya warga Arcamanik yang meninggal dan terindikasi gejala Covid-19. Padahal menurut Firman, hingga kini belum ada keterangan resmi terkait penyebab kematian dari warganya tersebut.
Baca Juga: Wartawan Apresiasi Pemkot Bandung yang Langsung Lakukan Tes Covid-19 Bagi Jurnalis
“Wafatnya di Rumah Sakit Hasan Sadikit dia termasuk ODP. Karena dia ikut ke kegiatan keagamaan yang di Lembang itu, begitu menurut informasi,” ungkapnya.
Terkait dengan penyemprotan disinfektan, ia mengaku warganya sudah cukup baik dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Di antaranya dengan melakukan penyemprotan secara swadaya di beberapa RW di Arcamanik.
“Penyemprotan disinfektan berjalan, alhamdullilah warga sudah bagus kesadarannya. Dengan swadaya sendiri banyak RW yang melakasanakan penyemprotan secara swadaya. Ada juga yang kita bantu dari kita,” tutupnya.
