Rumah Sakit di Purwakarta Penuh, Pasien Stroke Tak Tertangani hingga Meninggal Dunia

- 10 Juli 2021, 13:17 WIB
Ilustrasi rumah sakit.
Ilustrasi rumah sakit. /Pixabay/Parentingupstream

PRFMNEWS - Laporan terbaru tentang situasi rumah sakit penuh karena lonjakan kasus Covid-19 datang dari seorang pendengar PRFM di Purwakarta, Jawa Barat.

Dedi (bukan nama sebenarnya) menceritakan, pada Selasa 6 Juli 2021 malam, Ayahnya tiba-tiba jatuh di rumah dan langsung terserang stroke. Tanpa pikir panjang, Dedi kemudian membawa Ayahnya ke rumah sakit terdekat.

Rumah sakit pertama menyatakan bahwa ruang Unit Perawatan Intensif (ICU) sedang penuh dan sementara tidak bisa menerima pasien tambahan.

Baca Juga: Kebakaran Ruko di Gegerkalong Bandung, Satu Motor Ikut Terbakar

Dikarenakan kondisi Ayahnya makin melemah dan sudah tidak sadarkan diri, Dedi kemudian pergi ke rumah sakit lainnya.

Penolakan dengan alasan ICU penuh juga didapatkan Dedi di rumah sakit selanjutnya. Total empat rumah sakit tidak bisa menangani Ayahanda Dedi.

Dedi nyaris putus asa dengan situasi ini. Pihak rumah sakit keempat kemudian membuat surat rujukan agar Ayahanda Dedi bisa dirawat di rumah sakit besar daerah Purwakarta.

"Kita kemudian dapat rujukan ke rumah sakit besar di daerah Purwakarta," jelas Dedi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu 10 Juli 2021.

Di rumah sakit besar daerah Purwakarta itu, Ayahanda Dedi tetap tidak bisa mendapatkan pertolongan. Dedi mendapatkan jawaban aneh dari pihak tenaga medis di sana.

Baca Juga: KABAR BAIK ! Penerima Bansos PPKM Darurat Akan Dapat Tambahan Beras 10 Kilogram

"Jawaban rumah sakit itu tidak bisa menerima Ayah saya karena di sana mereka merasa khawatir mendapatkan pasien yang lebih darurat. Kami kaget dengan jawaban rumah sakit, karena Ayah saya juga dalam keadaan darurat dan butuh penanganan," ucap Dedi.

Pihak rumah sakit rumah sakit besar daerah Purwakarta itu juga meminta agar Ayahanda Dedi untuk swab test terlebih dahulu.

"Tak lama kemudian, pihak rumah sakit minta agar bapak saya di-swab test dulu. Kami tidak mau, akhirnya kita memutuskan pulang," ujar Dedi.

Ayahana Dedi lalu meninggal dunia pada Rabu 7 Juli 2021 dini hari. Ayahanda Dedi meninggal dunia dengan keadaan stroke tanpa pertolongan medis sama sekali dari rumah sakit.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x