Warga Bandung Ini Jadi Korban Penipuan di Aplikasi Telegram Terkait Layanan Pencairan BLT UMKM

16 November 2020, 17:41 WIB
Laman chat Telegram yang melakukan penipuan terkait BLT UMKM Rp 2,4 juta /Tangkap Layar.

PRFMNEWS - Warga Bandung bernama Abeng (bukan nama sebenarnya) terpaksa menepuk jidat usai kena tipu di Aplikasi Telegram terkait layanan pencairan BLT UMKM.

Belum lama ini, Abeng jadi korban penipuan oleh oknum tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Kementerian Koperasi dan dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) dan mengaku sebagai saluran pelayanan pencairan BLT UMKM.

Oknum yang mengatasnamakan KemenkopUKM itu memperdaya Abeng dengan iming-iming bisa mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) senilai Rp2,4 juta yang kini sedang digulirkan pemerintah.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar Dicopot Karena Tidak Mampu Tegakkan Protokol Kesehatan

Dituturkan Abeng, aksi tipu-tipu ini bermula ketika dirinya mendapatkan DM Instagram beberapa waktu lalu. Di dalam DM tersebut, penipu yang sejak awal sudah mengatasnamakan KemenkopUMKM, memberikan link yang nantinya akan terkoneksi dengan sebuah laman chat di aplikasi Telegram.

Kebetulan, Abeng merupakan pelaku UMKM yang sudah mendaftarkan diri untuk mendapatkan BLT Rp2,4 juta. Namun hingga penyaluran tahap 1 selesai, Abeng tidak mendapat program pemerintah bertajuk Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) tersebut.

Adapun akun Telegram yang digunakan sang penipu juga dirasa meyakinkan karena menggunakan logo KemenkopUKM sebagai foto profil.

Baca Juga: Update Sebaran Corona di Indonesia Per Hari Ini 16 November, Konfirmasi Positif Tambah 3.535 Kasus

"Di chat itu saya curhat lah soal pengaduan UMKM. Orang yang berada di chat Telegram itu saya merasa sangat meyakinkan, dia jelaskan secara rinci tata cara pengaduan UMKM dan menawarkan bantuan agar saya dapat BLT UMKM tahap 2," kata Abeng saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 16 November 2020.

Abeng melanjutkan, pelaku meyakinkan calon korbannya dengan menyatakan bahwa BRI sudah tidak lagi mendapat jatah sebagai bank penyalur BLT UMKM. Untuk itu, pelaku meminta calon korbannya untuk menunjukan rekening BCA atau BTPN.

 

"Kata dia dari BRI sudah tidak ada jatah atau kuota lagi. Kata dia yang masih ada kuota itu BCA dan BTPN," kata Abeng.

Abeng yang tergiur dengan iming-iming pelaku, tanpa pikir panjang langsung meminjam rekening BCA milik temannya.

Baca Juga: Meski Pandemi, Ridwan Kamil Tetap Ajak Investor Tanam Modal di Jabar

Nomor rekening milik teman Abeng itu kemudian difoto dan dikirimkan via laman chat Telegram. Tak lama kemudian, pelaku meminta kode One-Time Password (OTP) yang muncul di handphone temannya Abeng, selaku pemilik rekening BCA.

"Kata si pelaku, OTP itu untuk verikasi ulang pendaftaran BLT UMKM. Supaya dapat BLT UMKM," imbuh Abeng.

Setelah memberikan kode OTP ke pelaku, Abeng bersama temannya baru menyadari bahwa saldo di rekening BCA mereka telah berkurang.

Saat hendak mempertanyakan hal tersebut, sang pelaku sudah melakukan blokir kontak Abeng di Telegram.

Baca Juga: Mahfud MD Minta Aparat Keamanan Tidak Ragu Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19

"Setelah kasih OTP, teman saya bilang kok saldo di rekeningnya jadi berkurang. Kontak saya di Telegram tidak lama kemudian diblok oleh pelaku," jelas Abeng.

Dari cerita yang dibagikan Abeng, link https://t.me/Kemenkopukm_info merupakan laman chat yang digunakan pelaku untuk memperdaya calon korbannya di aplikasi Telegram.

Untuk itu, Abeng mengimbau masyarakat untuk menghindari akun-akun yang membagikan link tersebut.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler