Network
PRFMNEWS - Kabar tak sedap menimpa perusahaan penyedia program Chatterbot (Chatbot), Quran Chat Me. Dari isu yang beredar, Quran Chat Me dituduh oleh sejumlah pihak terkait pencurian data pengguna (user) yang mendapat layanan informasi dari Quran Chat Me.
Founder Quran Chat Me, Dedi Rudianto membantah tuduhan isu pencurian data tersebut. Pasalnya, Quran Chat Me hanya sekadar mesin penjawab atau Chatbot dan juga bersifat seperti nomor telepon biasa, bukan aplikasi digital yang meminta user untuk mencantumkan nomor identitas seperti KTP atau KK.
Lihat postingan ini di Instagram
"Quran Chat Me hanya sekadar mesin penjawab atau chatterbot. Ketika kita misalnya memasukan kata Al-Fatihah, maka Quran Chat Me akan memberikan jawaban berupa surat Al-Fatihah. Dan cara kerjanya Quran Chat Me hanya seperti itu saja, tidak bisa sampai hack data user," jelas Dedi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 25 Oktober 2020.
Baca Juga: Hewan Buas Berkeliaran di Musim Hujan, PengunjungTahura Bandung Diimbau Masuk Lewat Gerbang Resmi
Menurut Dedi, isu negatif serupa sudah melanda Quran Chat Me sejak 2018 silam.
Hingga saat ini, kata Dedi, tidak ada satupun program layanan informasi Chatterbot yang melakukan pencurian data user.
Baca Juga: Sebelum Tarung Lawan Justin Gaethje, Khabib Nurmagomedov Sempat Masuk Rumah Sakit
"Sejak tahun 2018, saya bersama teman saya membuat sebuah program digital agar membantu para pengguna aplikasi chat seperti WhatsApp untuk memperkaya informasi tentang Al-Quran. Sejak 2018 juga kita sudah kena isu pencurian data, hingga saat ini tidak pernah terjadi pencurian data yang dilakukan Chatterbot seperti Quran Chat Me," tandas Dedi.***
