Balita Viral Korban Pemukulan Meninggal Dunia? Cek Faktanya di Sini

17 Maret 2021, 13:10 WIB
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro (depan kiri) menjemput balita ZM (digendong ibunda ZM) untuk mendapat perawatan medis dan prisikis. Seluruh biaya ditanggung Polresta Tangerang. Selasa 16 Maret 2021. //Humas Polresta Tangerang//


PRFMNEWS - Beredar informasi di media sosial bahwa balita korban pemukulan oleh pria dewasa yang videonya viral meninggal dunia.

Terkait hal ini, Polresta Tangerang menegaskan bahwa kabar tersebut adalah tidak benar alias Hoax. Konfirmasi ini disampaikan oleh akun instagram resmi @polreskotatangerang, Rabu 17 Maret 2021.

"Beredar berita dimedia sosial bahwa balita korban penganiayaan yang terjadi di wilayah hukum Polres Kota Tangerang telah meninggal dunia, kami tegaskan bahwa berita tersebut adalah HOAX," tulis @polreskotatangerang.

Baca Juga: Pria Pemukul Balita yang Videonya Viral Ditangkap, Ada 5 Video Aksi Penganiayaan

 

Baca Juga: Terang-terangan Ridwan Kamil Akui Tidak Punya Buzzer

Polresta Tangerang menyatakan balita korban penganiayaan sedang dirawat intensif di rumah sakit serta kondisi kesehatannya semakin membaik.

"Korban sedang dirawat secara intensif di rumah sakit dan kondisinya semakin membaik," tambahnya.

Polresta Tangerang meminta masyarakat untuk selalu mengecek ulang sebuah informasi yang beredar tanpa sumber jelas. Jangan sampai masyarakat justru terjebak dan menjadi penyebar hoax.

"Jangan jadi pembuat dan penyebar hoax, selalu cross check setiap berita yang diterima dan tidak mudah menyebarkan jika berita tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," ungkap Polresta Tangerang.

 

Baca Juga: Usia 102 Tahun, Oded Minta Diskar PB Lebih Profesional

Baca Juga: Ma'ruf Amin Jelaskan Kenapa Vaksinasi Tidak Bikin Batal Puasa

Diberitakan sebelumnya, pelaku pemukulan kepada balita umur 2 tahun yang videonya viral di media sosial akhirnya berhasil ditangkap Polresta Tangerang, pada Senin 15 Maret 2021.

Dalam video itu terlihat seorang balita yang tengah duduk di dalam ruangan bersama seorang lelaki dewasa yakni pelaku AS (27). Balita yang sebelumnya diajak mengobrol AS, tiba-tiba dipukul di bagian perut dan dadanya.

Diketahui, ternyata AS sengaja merekam video tersebut sebagai bukti agar korban jera. Lantaran pelaku kesal korban menangis karena ingin buang air besar.

"Motif tersangka merekam aksi pemukulan atau penganiaayan adalah sebagai efek jera. Dari hasil pemeriksaan 5 kali kejadian, ada videonya," ucap Wahyu saat menggelar konferensi pers seperti diunggah akun instagram @polreskotatangerang, Rabu 17 Maret 2021.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler