Masyarakat yang berkunjung ke 'Sekemala Integrated Farming', lanjut Gin Gin, akan memperoleh penjelasan lengkap terkait kawasan tersebut.
Baca Juga: Terkait Konser Dangdut di Tengah Pandemi, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Ditetapkan Sebagai Tersangka
"Sebetulnya ini media pembelajaran. Bagi yang mau belajar bertani, bercocok tanam bisa di sini. Nanti dilakukan pendampingan. Kalau ada benih yang bisa dikembangkan selama komunitas, bisa (dikasih)," ujar Gin Gin.
Menurutnya, konsep kawasan pertanian terpadu mengacu kepada program Buruan Sae (sehat, alami, ekonomis) yaitu kegiatan urban farming. Namun, pada kawasan tersebut selain urban farming juga ada budidaya ikan melalui bioflok dan pertanian di sawah.
Budidaya pertanian selama ini mengandalkan padi. Namun, Sekemala Integrated Farmong mengombinasikan berbagai tanaman pangan, ternak, ikan, dan hidroponik.
Baca Juga: Pemprov Jabar Sebut Tingkat Pencemaran Sungai Citarum Menurun
"Prinsipnya optimalisasi pemanfaatan lahan pangan. Sekarang efisien (air) karena airnya dari kolam ikan atau hidroponik," kata Gin Gin.
Gingin mengungkapkan, untuk budidaya lele dengan menggunakam sistem bioflok. Masing-masing bioflok memiliki diameter 2,5 meter dan ketinggian 1,2 meter. Kedalaman air disesuaikan dengan ukuran lele yang dibudidaya.
Baca Juga: Jelang Lanjutan Kick Off Liga, PT LIB Bentuk Satgas Penanganan Covid-19