Demi Atasi Kelangkaan Beras, Pemkot Bandung Salurkan Beras SPHP ke Toko Ritel

- 17 Februari 2024, 13:30 WIB
Ilustrasi beras, salah satu bahan sembako
Ilustrasi beras, salah satu bahan sembako /Dok PRFMNEWS.

PRFMNEWS - Pemerintah Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) tengah berupaya menekan harga beras. Salah satunya mendorong beras jenis Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) untuk masuk ke retail.

Untuk menyalurkan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke sejumlah toko ritel di Bandung, Pemkot Bandung menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Masyarakat tidak usah panik dengan keberadaan beras di toko ritel. Di mal sudah tersedia beras. Lalu, beras juga kami sediakan di mini market masuk 16 ton dan grup perbelanjaan 30 ton. Toko ritel tidak boleh menjual lebih dari harga eceran tertinggi (HET),” kata Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin.

Baca Juga: VIDEO: Detik-detik Aksi Pembegalan di Cibiru Bandung

Ia menuturkan, pihaknya rutin setiap Kamis melakukan pemantauan harga pada delapan pasar tradisional di Kota Bandung antara lain Pasar Kosambi, Sederhana, Palasari, Astanaanyar, Kiaracondong, Cihaurgeulis, Ujungberung, dan Pasar Baru.

"Harga rata-rata beras medium di pasar tradisional saat ini Rp14.500 - Rp15.500. Harga rata-rata beras premium di pasar tradisional Rp15.500 - Rp17.000 per kg. Sedangkan HET beras medium itu Rp10.900 per kilogram dan HET beras premium Rp13.900 per kilogram,” kata dia.

Menurut Ronny, faktor penyebab kenaikan harga beras ini karena produksi beras belum mencukupi. Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) per Desember 2023, produksi padi Januari-Maret 2024 lebih rendah sekitar 2,82 juta ton dibanding periode yang sama tahun 2023.

Baca Juga: Jadwal Pertunjukan Barongsai di Mall Kota Bandung 17 - 18 Februari 2024

"BMKG juga memprediksi kondisi El Nino akan berlangsung hingga Februari 2024," katanya.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah