Satgas Anti Rentenir Idealnya Ada di Tiap Kecamatan di Kota Bandung

- 8 Desember 2023, 19:30 WIB
Kampung Bersih Rentenir di Kota Bandung
Kampung Bersih Rentenir di Kota Bandung //Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Kasus rentenir telah memakan banyak korban di Kota Bandung, Jawa Barat.

Oleh karena itu, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyatakan, dalam menyelesaikan masalah jeratan rentenir harus dilakukan secara 'keroyokan'.

Bukan hanya untuk bebas dari Rentenir, kata Ema Sumarna, tapi juga melatih agar masyarakat berdaya supaya memiliki kemampuan menopang kehidupan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Gunung Tangkuban Parahu Erupsi Hari Ini

"Harus keroyokan menangani hal rentenir. Rentenir memang identiknya dengan persoalan keuangan. Tapi setelah itu, masyarakat harus berdaya. Maka dari itu butuh banyak stakeholder terkait," ujarnya saat meresmikan Kampung Bersih Rentenir (KBR) di RW 11 Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Jumat 8 Desember 2023.

Dikatakan Ema Sumarna, rentenir itu ibarat senja. Awalnya begitu menggoda seperti diberikan cahaya kehidupan. Seiring dengan waktu, senja itu menjadi redup dan gelap.

"Dari pinjam Rp3 juta, jadi hilang tempat tinggal karena harus bayar utang yang sudah berbunga sampai Rp500 juta. Bunganya menjerat hingga mematikan kehidupan orang. Ada kasus karena terjerat rentenir sampai mengakhiri hidup lebih cepat," paparnya.

Baca Juga: Kiper Anyar Persib, Kevin Ray Mendoza Pilih Nomor Punggung 29, Ini Alasannya

Ema Sumarna mengatakan, Satgas Anti Rentenir idealnya ada di tiap kecamatan, lebih baik lagi jika bisa hadir di kelurahan dengan kolaborasi dari berbagai lini.

"Ada akademisi, lembaga keuangan yang backup, media yang terus mencerahkan. Kuncinya masyarakat harus berdaya, kalau tidak, maka akan kembali lagi ke bank emok (rentenir)," ujarnya.

Diharapkan Ema Sumarna, acara peresmian KBR ini tak hanya dalam konteks seremonial. Ema tak ingin mendengar, sebulan kemudian ternyata masyarakat terjerat rentenir lagi.

"Harus diberikan pelatihan yang baik. Contoh di Kelurahan Sukagalih dan Sukabungah Kecamatan Sukajadi telah berdaya secara ekonomi. Mereka jadi memiliki keterampilan untuk membuat makanan olahan seperti bakso dan nugget," kata dia.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM), Atet Dedi Handiman menuturkan, tercatat sekitar 14.506 warga Kota Bandung mengajukan advokasi ke Satgas Anti Rentenir.

Baca Juga: Para Atlet Berprestasi Terima 'Kadeudeuh' dari Pemkot Bandung, Ada yang Dapat Rp45 Juta

Terlebih di tengah berkembangnya teknologi, permasalahan menjadi lebih kompleks dengan adanya pinjaman online (pinjol).

"Kita terus upayakan peningkatan ekonomi dan edukasi untuk akses pinjaman yang legal. Sampai saat ini sudah ada dua kecamatan yang memiliki KBR, yaitu Ujungberung dan Sukajadi," ucap Atet.

Selama 9 bulan beraktivitas dari Maret-November 2023, KBR Ujungberung telah membentuk kelompok yang sadar untuk melawan pergerakan rentenir. Mereka juga telah memanfaatkan aset tanah hibah milik salah satu warga untuk dijadikan sebagai lahan produktif.

"Sedangkan di KBR Sukajadi sudah ada program inisiatif upaya untuk mewujudkan visi kampung rentenir sesuai dengan potensi wilayah. Mereka sudah bisa membuat produk olahan," jelasnya.

Baca Juga: Skybridge Diresmikan, Pola Lalu Lintas di Sekitar Stasiun Bojonggede Alami Perubahan

KBR di Kota Bandung akan terus dilaksanakan. Targetnya tahun depan bisa 30 kecamatan bersih dari rentenir.

"Tahun depan kita akan tambah ke Cicendo, Regol, Bojongloa Kaler, dan Cinambo," pungkas Atet.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah