“Ini sebagai langkah untuk mengantisipasi siapa tahu ada caleg yang mengalami gangguan jiwa. Karena di pemilihan umum saat ini, sepertinya pesertanya lebih banyak dari pemilu sebelumnya,” kata dia.
Ia memastikan pihak rumah sakit akan merahasiakan identitas caleg gagal yang mengalami gangguan kejiwaan saat menjalani perawatan di RSUD Otista Kabupaten Bandung.
Lebih lanjut, Marsudi mengatakan pihaknya pun telah memberikan sosialisasi sebelum para caleg mendaftar guna mempersiapkan kejiwaan apabila gagal dalam pemilihan legislatif tersebut.
“Kita telah memberikan saran-saran supaya mereka jangan sampai nanti setelah pemilu mengalami gangguan. Misalnya harus banyak rileks, olahraga, jangan tegang-tegang dan harus banyak bersosialisasi juga,” beber Marsudi.***