Petani Hui Boled di Arjasari Yakin Bisa Penuhi Kebutuhan Ekspor 30 Ton Sebulan

- 8 September 2020, 11:40 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melepas truk pengangkut ubi jalar yang akan diekspor ke Hongkong, di Arjasari, Kabupaten Bandung, Selasa 8 September 2020.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melepas truk pengangkut ubi jalar yang akan diekspor ke Hongkong, di Arjasari, Kabupaten Bandung, Selasa 8 September 2020. /BUDI SATRIA/PRFM

PRFMNEWS - Ubi jalar atau dalam basa sunda disebut hui boled produksi petani Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung kini diekspor ke Hongkong. Dalam sebulan, sedikitnya 30 ton hui boled akan diekspor.

Salah seorang petani hui boled di Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Iding, menyebutkan jika proses ekspor tak dipegang oleh pihak petani. Ada pihak khusus yang menangani ekspor ini.

"Saya cuma petani, pengadaan di kebun, dia (eksportir) yang jualin," kata Iding saat ditemui, Selasa 8 September 2020.

Baca Juga: Bukan Sudah Ada Bantuan, Tapi PGHRI Sedang Usulkan Bansos untuk Guru Honorer ke Beberapa Kementerian

Di Desa Pinggirsari, kata Iding, ada 11 petani yang fokus terhadap tanamam hui boled. 11 petani ini menggarap lahan seluas kurang lebih 50 sampai 70 hektare.

Namun demikin, lanjut Iding, tak selamanya petani ini menanam ubi. Ada kalanya para petani ini menanam tumbuhan lain seperti jagung dan lainnya.

Baca Juga: Covid-19 di Kota Bandung Terus Meningkat, Camat Antapani Ajak Warga Disiplin Protokol Kesehatan

Meski begitu, dia meyakini jika kebutuhan 30 ton sebulan hui boled untuk diekspor ke Hongkong akan tetap terpenuhi. Pasalnya, kebutuhan ekspor ini akan ditopang oleh petani lain.

"Bisa (terpenuhi), karena kan kita ada tambahan dari petani bukan binaan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x