Kapasitas Buang Sampah Zona Darurat TPA Sarimukti Hampir Habis, Warga Harus Pilah Sampah

- 6 September 2023, 12:30 WIB
Gunungan sampah di TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat masih terbakar disejumlah titik DPRD Kabupaten Bandung Barat malah bentuk Pansus Promosi Jabatan.
Gunungan sampah di TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat masih terbakar disejumlah titik DPRD Kabupaten Bandung Barat malah bentuk Pansus Promosi Jabatan. /Pemkot Bandung

PRFMNEWS - Kapasitas lahan pembuangan sampah di zona darurat TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB) nyaris penuh. Wilayah Bandung Raya masih terancam menjadi lautan sampah.

Kuota pembuangan sampah di zona buang darurat empat kabupaten kota di TPA Sarimukti sudah tergunakan hampir separuhnya.

Jika kuota zona buang darurat terpenuhi, TPA Sarimukti benar-benar ditutup hingga 24 September mendatang atau hingga terbitnya hasil assesment dari ITB yang mengatakan TPA Sarimukti benar-benar normal untuk dapat digunakan seperti semula.

Baca Juga: TPA Sarimukti Belum Beroperasi Secara Normal, Yuk Lakukan Langkah Ini Agar Lingkungan Tidak Terganggu

Koordinator Pengelola TPA Sarimukti Riswanto mengatakan, zona darurat yang masih berada di zona 1 yang tidak tersentuh api itu hingga saat ini masih dibuka untuk lokasi pembuangan sampah dari Bandung Raya. Namun, kapasitasnya sudah hampir penuh.

"Kuotanya sekarang memang sudah hampir penuh, sudah mendekati akhir kapasitas," kata Riswanto.

Sebelumnya Pemprov Jawa Barat membuka area zona darurat untuk membuang sampah sementara dari wilayah Bandung Raya dengan kapasitas maksimal 8.689 ton. Rinciannya, untuk Kota Bandung maksimal 4.789 ton, Kabupaten Bandung 1.800 ton, Kota Cimahi 600 ton, dan KBB 1.500 ton.

Baca Juga: Pemkot Bandung Tetapkan Teknis Pengangkutan Sampah ke TPA Sarimukti Selama Masa Darurat Sampah

Hingga 4 September 2023 sisa kuota sampah Kota Bandung sebanyak 2.196,23 ton, Kota Cimahi 98,77 ton, Kabupaten Bandung 813,25 ton, dan Kabupaten Bandung Barat 976,40 ton lagi.

Perlu zona buang sementara

Analis Dampak Lingkungan UPTD PSTR Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Ahmad Rifai menuturkan, jika kapasitas zona buang darurat sudah terpenuhi, maka kota kabupaten pengguna TPA Sarimukti masing-masing perlu berupaya untuk mencari zona buang sementara.

Pihaknya masih melakukan penanganan TPA Sarimukti hingga masa darurat berakhir pada 24 September mendatang atau sampai hasil assesment terbit.

Sementara itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi meminta masyarakat wajib melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah. Sebab, Kota Cimahi terancam tak bisa membuang sampah lagi ke TPA Sarimukti. Pasalnya, kapasitas yang disiapkan untuk Kota Cimahi sudah habis.

"Tumpukan banyak karena dibatasi ritase. Makannya saya maksa warga buat pilah sampah," imbuh Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini.

"Hari ini kemungkinan jatah kita habis. Kita kan hanya dikasih 600 ton di zona super darurat itu," kata Chanifah.

Baca Juga: Sering Begadang? ini 5 Vitamin Terbaik untuk Mengatasi Kurang Tidur

Kondisi tersebut tentunya membuat Kota Cimahi tidak bisa membuang sampah lagi ke TPA Sarimukti sehingga penumpukan sampah kemungkinan bakal terjadi lagi. Apalagi sampah yang sudah menumpuk sejak insiden terbakarnya sampah di TPA Sarimukti belum terbuang semua.

"Tumpukan banyak karena dibatasi ritase. Makannya saya maksa warga buat pilah sampah," imbuhnya.

Selain itu Riswanto juga mengatakan, disaat zona darurat pembuangan sampah nyaris penuh, semua zona di TPA Sarimukti hingga kini belum bisa digunakan lagi karena bara dan asap masih mengepung gunungan sampah di semua zona yang ada.

Disaat zona darurat pembuangan sampah nyaris penuh, semua zona di TPA Sarimukti hingga kini belum bisa digunakan lagi karena bara dan asap masih mengepung gunungan sampah di semua zona yang ada.

Riswanto mengatakan petugas pemadam kebakaran dibantu unsur TNI dan Polri hingga saat ini terus berupaya untuk memadamkan api yang tersisa lewat jalur darat. Sebab, pemadaman lewat udara menggunakan helikopter water bombing milik BNPB sudah dihentikan.

"Masih ada bara api kecil-kecil asap juga masih. Sekarang pemadamannya menggunakan damkar dan dibantu unsur TNK. Jadi kita belum bisa memprediksi kapan padamnya," ujarnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah