PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, penanganan kebakaran TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat dilakukan dengan banyak cara. “Penanganan pemadamannya sudah multi dimensi," katanya.
Saat ini, ia telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, khususnya dengan Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga pemadam kebakaran (damkar) untuk penanganan kebakaran TPA Sarimukti.
"BNPB juga sedang proses. BMKG menunggu ada bibit-bibit awan yang sudah siap memindahkan rekayasa cuaca dari Banten ke Sarimukti," ujar dia.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Pemotor Terlindas Bus TMP di Otista Bandung
Menurut Ridwan Kamil, kemarin tidak ada awan sehingga tidak bisa dilakukan rekayasa cuaca. "Mudah-mudahan hari ini ada awan," kata kang Emil, sapaan akrab dari Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan untuk penanganan di darat, dia sudah menginstruksikan kepada petugas pemadam kebakaran (damkar) dengan memberikan cairan kimia untuk mengantisipasi bahaya gas metan di bawah permukaan sampah.
"Di darat ada damkar yang airnya akan kita campur dengan cairan kimia karena kebakarannya, khusus mantan Walikota Bandung tersebut.
Baca Juga: Tekan Polusi Udara, Pemerintah Bentuk Tim Inspeksi Emisi Industri di Jabar, DKI Jakarta, Banten
Kebakaran di area penampungan sampah TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat terjadi sejak Sabtu, 19 Agustus 2023. Hingga Selasa, 22 Agustus 2023 malam api belum bisa dipadamkan. Area yang terbakar berada di zona 2, 3, dan 4. Masing-masing zona tersebut memiliki luas area menembus 2,7 hektare, 4 hektare, dan 5 hektare.