"Kedua orang tuanya tahu video itu dari sesama orang tua yang ada di sekolah tersebut," katanya.
Sementara kondisi anak yang menjadi korban secara fisik baik-baik saja. Namun secara psikologi keduanya mengalami trauma terlebih saat melihat anak sebayanya sedang berkumpul.
"Kondisi anak memang terlihat sehat seperti anak pada umumnya secara fisik. Tapi secara psikologi anak ini mengalami kekhawatiran cukup tinggi kalau melihat teman sebayanya sedang kumpul padahal tidak dikenal," jelasnya.
Terkait kondisi fisik yang sebenarnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum karena ada kekhawatiran mengalami luka dalam.
Baca Juga: Kepala Sekolah di Kota Bandung Diminta Cegah Perundungan dan Selalu Pantau Peserta Didik
Terkait proses hukum, Boy menyampaikan keluarga korban sebelum menemui dirinya sempat melakukan mediasi dengan para terduga pelaku dan orang tua terduga pelaku.
"Akan tetapi mediasi yang menurut orang tua kedua korban itu tidak seperti mediasi, melainkan hanya seperti musyawarah untuk meredam permasalahan," ucapnya.
Karena itu orang tua kedua korban menemui Boy untuk meminta pedampingan hukum dan melapor kepada pihak berwajib.***