"Saya kira tidak membludak, tapi tahap pertama silakan masyarakat kalau mau tarawih," kata Dedi.
Di samping itu, ia mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan petugas untuk mengatur masyarakat yang ingin mengikuti sholat tarawih, termasuk menyiapkan pengamanan.
"Kita dibantu TNI untuk pengamanan, termasuk menyiapkan penitipan sandal untuk masyarakat," kata dia.
Pada salat tarawih pertama itu, Masjid Raya Al Jabbar tampak tak terlalu penuh. Namun diperkirakan ada ratusan umat Muslim yang mengikuti salat tarawih pertama di masjid milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu.
Baca Juga: Soreang dan Sekitarnya Dikepung Banjir Pagi ini
Sementara itu, salah seorang warga dari wilayah Ciater, Kabupaten Subang yakni Ai Nurlela mengaku sengaja berkunjung ke Masjid Raya Al Jabbar untuk mengikuti salat tarawih pertama.
Dia pun telah berencana sejak jauh hari untuk berkunjung ke Masjid Al Jabbar. Ai mengaku berkunjung bersama keluarganya.
"Berangkat dari rumah tadi pas usai Magrib lah, sampai ke sini sekitar jam 19.30 WIB, pas mulai tarawihnya," kata Ai.
Saat berkunjung, Ai pun tak menyangka bahwa Masjid Al Jabbar itu lebih sepi dari biasanya. Dia juga mengaku tak mengetahui bahwa masjid tersebut sempat ditutup dan kembali dibuka pada 1 Ramadhan ini.
"Dari rumah memang niat ke sini, sama keluarga memang ingin lihat bangunan Al Jabbar," katanya.***