Pemkot Bandung Sediakan 30 Ribu Paket Pekerjaan Senilai Rp3,4 Triliun pada Tahun 2022

- 21 Juni 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi proyek pekerjaan.
Ilustrasi proyek pekerjaan. /prfmnews

"Iya itu (rumah deret) termasuk didalamnya.Nilai pekerjaannya yang paling besar pada tahun ini.Finishing ya, kan ada dua tower yang belum selesai.Tapi silahkan teknisnya ke DPKP3," jelasnya.

Selanjutnya Eyet menjelaskan, paket pekerjaan yang tengah persiapan untuk lelang sebanyak 30 paket. Nilai total pekerjaan tersebut mencapai Rp54,561 miliar lebih. Dari total nilai paket pekerjaan tersebut, sebanyak 25 paket diantaranya diusulkan Dinas Pendidikan (Disdik) kota Bandung sebesar Rp46,361 miliar.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun Vakum, Safari Budaya Akhirnya Kembali Digelar di 30 Kecamatan Kota Bandung

"Disdik paling besar.Itu untuk pembangunan RKB (ruang kelas baru).Nah, sekarang sedang di review untuk kemudian di lelangkan," kata Eyet.

Dana Daerah Mengendap di Bank

Di tempat yang sama, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Pemkot Bandung, Rosyidi Santono menjelaskan, teguran dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang ratusan triliun dana daerah yang mengendap di Bank menjadi perhatian serius Pemkot Bandung. Diakui Rosyidi, banyak hal yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi.

"Kami selalu mengantisipasi dengan menyampaikan kepada setiap Dinas,sesuai arahan pak Wali maupun pak Sekda, untuk segera melakukan pengajuan lelang. Tetapi lelang pun tidak mudah, karena banyak yang harus diperhatikan," kata Rosyidi.

Dia memperkirakan, dana yang mengendap di rekening bank tersebut boleh jadi karena banyak pekerjaan yang dilakukan pada triwulan akhir tahun anggaran. Karena proses lelang membutuhkan waktu yang lama, maka tidak menutup kemungkinan ada yang akhirnya gagal lelang dengan berbagai alasan.

Baca Juga: Peringatan HUT Bhayangkara ke 76, Polresta Bandung Adakan Kegiatan Bersepeda Gembira

"Terlebih lagi setiap daerah, seperti kota Bandung, ada perubahan SOTK sehingga berpengaruh pada lelang. Belum lagi, pencairan dana dari pusat itu harus memenuhi berbagai persyaratan sehingga butuh kehati hatian, saya kira mungkin itu salah satu penyebabnya," kata Rosyidi.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah