Harga Telur, Cabai dan Beberapa Bahan Pangan Lain di Kota Bandung Naik, Disdagin Ungkap 2 Alasannya

- 10 Juni 2022, 13:15 WIB
Pedagang Telur Ayam di Pasar Antri, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu 22 September 2021
Pedagang Telur Ayam di Pasar Antri, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu 22 September 2021 /Budi Satria/PRFMNEWS.

PRFMNEWS - Beberapa harga bahan pangan di Kota Bandung menalami kenaikan cukup tinggi, seperti telur, daging ayam, gula pasir, minyak curah, cabai merah tanjung, cabai rawit, dan bawang merah.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah membenarkan kondisi kenaikan harga pada beberapa bahan makanan termasuk sembako tersebut dan mengungkap alasannya.

Alasan beberapa harga bahan pangan tersebut naik di pasaran, menurut Elly ada dua yang dominan yaitu faktor cuaca dan tingkat permintaan makin tinggi.

Elly menjelaskan, terkait cuaca, seharusnya pada bulan Juni Indonesia khususnya Kota Bandung sudah masuk musim kemarau, tapi kondisi saat ini masih musim penghujan. Ditambah serangan hama yang membuat kualitas menjadi menurun.

Baca Juga: Kesaksian Ridwan Kamil Melihat Jasad Eril: Wangi, Utuh, dan Tidak Kurang Suatu Apapun

Faktor musim hujan, lanjutnha, juga berpengaruh terhadap telur dan daging ayam

"Pada musim hujan biasanya ayam mengalami penurunan produksi telur, sehingga menyebabkan harga naik," ujarnya, dikutip prfmnews.id dari laman Pemkot Bandung pada Jumat, 10 Juni 2022.

Kemudian faktor kedua, terkait peningkatan permintaan komoditi-komoditi tersebut karena relaksasi penyelenggaraan acara yang dihadiri banyak orang boleh dengan kapasitas 100 persen, mengingat Kota Bandung sudah masuk Level 1 PPKM.

"Ada juga pengaruh dari relaksasi seperti mulai banyak pernikahan, meski memang faktor ini bukan yang signifikan," tuturnya.

Baca Juga: Cuman Modal Rp2.000 Bisa Melangsingkan Tubuh, kata dr. Zaidul Akbar

Elly menjelaskan bahwa pihaknya rutin memantau kondisi harga sejumlah bahan pangan di lapangan, sehingga tahu persis pergeraka harga jual di pasaran.

"Setiap seminggu sekali di hari Kamis kami terjun ke tujuh pasar tradisional dan ke tujuh toko ritel modern untuk memantau komoditas bahan makanan di sana," akunya.

Dari data terbaru, Elly menyebut, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain, telur yang sekarang kisarannya Rp29.000-Rp30.000 per kilogram, dengan harga acuan seharusnya Rp24.000.

Lalu, daging ayam yang kini harganya Rp38.000 per kilogram yang normalnya Rp35.000.

Kemudian, gula pasir naik menjadi Rp14.000-Rp14.500 per kilogram, di mana harga acuannya Rp13.500.

Baca Juga: Kebun Binatang Bandung Disebut Pemkot Punya Tunggakan Biaya Sewa Rp12 Miliar, Pengelola Bilang Begini

"Dan yang masih bertengger adalah minyak curah. Harusnya Rp15.500 per kilogram, tapi harga tertinggi yang kami temukan Rp18.000. Namun, sekarang di Kota Bandung sudah ada yang jual sesuai HET," ucapnya.

Sedangkan harga cabai merah tanjung per kilogramnya mencapai Rp80.000. Bahkan, cabai rawit menyentuh harga Rp100.000. Terakhir bawang merah yang berada di harga Rp50.000-Rp60.000 per kilogram, padahal harga acuannya Rp32.000.

Untuk mengantisipasi harga-harga semakin melonjak, Elly mengatakan, Disdagin Kota Bandung terus menelusuri rantai mana yang menjadi masalah.

"Kita cari dari mana asalnya, misal ayam itu biasanya kita dapat dari Priangan Timur. Kita tanya dari peternak di sana, apakah ada kenaikan atau tidak? Jika ternyata dari peternaknya tidak ada kenaikan signifikan, tapi sampai ke Bandung ternyata tinggi, ya ini kita telusuri rantai mana yang 'bermain'," paparnya.

Baca Juga: 7 Penyebab Perut Buncit Walau Badan Tidak Gemuk Diungkapkan dr. Ema, Salah Satunya Sering Kita Lakukan

Namun, sampai sejauh ini Disdagin tidak menemukan adanya kasus mafia sembako.

"Tak ada kasus seperti itu karena harga-harganya juga tidak naik terlalu signifikan, masih dalam batas normal," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai opsi Operasi Pasar, Elly menuturkan, masih perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut.

"Operasi pasar itu diadakan jika barang di pasaran sudah langka, sehingga sulit diperoleh warga. Kemudian, harga-harga pun mengalami kenaikan yang signifikan," pungkasnya. ***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x