Kosambi dan Cihapit Segera jadi Pasar Bebas Plastik Pertama di Bandung

- 11 November 2021, 16:13 WIB
Kantong Plastik.*/REUTERS
Kantong Plastik.*/REUTERS /

Koordinator Nasional GIDKP, Rahyang Nusantara memaparkan, berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh GIDKP, sebanyak 416 juta lembar kantong plastik dalam satu tahun dihasilkan dari pasar rakyat saja atau sekitar 45 persen dari keseluruhan sumber kantong plastik (selain dari pusat perbelanjaan, toko modern, dan restoran.

"Ini juga merupakan dampak dari pasar rakyat yang masih menjadi tujuan utama belanja kebutuhan sehari-hari," ujarnya saat ON AIR di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu 10 November 2021 malam.

Selain itu, lanjut Rahyang, pasar rakyat juga memiliki keunikannya tersendiri, dari mulai adanya proses tawar menawar antara pedagang dan konsumen, serta bentuk-bentuk interaksi yang khas lain yang terdapat didalamnya.

"Berdasarkan hal tersebut, kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, dari mulai Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung dan Perumda Pasar Juara dalam melakukan eksperimen model pasar percontohan pertama di Kota Bandung,” 

Lebih lanjut berdasarkan hasil riset dasar yang dilakukan GIDKP,  jumlah kantong plastik yang digunakan di Pasar Kosambi dalam satu hari kurang lebih 11.000 lembar ( ukuran besar dan kecil), sementara di Pasar Cihapit 2.500 lembar (ukuran besar dan kecil).

Baca Juga: Acara Ngopi Bareng Diwarnai Aksi Para Pemotor Geber Knalpot Racing, Netizen: Nanti Dikeplak TNI Nangis Kabur

Berbagai macam kegiatan telah dilakukan untuk menuju tanggal implementasi pemberlakuan pada 15 November 2021 dengan mempersiapkan para pedagang dan konsumen untuk dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat berbelanja.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Sopyan Hernadi mengatakan, semua pihak harusmenciptakan bahwa pasar yang keren itu adalah pasar yang tidak lagi menyediakan kantong kresek.

"Mari kita berbondong-bondong untuk menggaungkan itu bersama para komunitas untuk berbelanja ke pasar yang tidak menyediakan plastik. Kita juga perlu melakukan even-event di pasar yang sudah menerapkan hal tersebut untuk menyuguhkan suatu lingkungan bahwa pasar bisa untuk tidak menyediakan kresek dan akan membuat orang banyak datang ke pasar tersebut. Nah itu beberapa upaya yang dapat kita lakukan bersama teman-teman dari GIDKP untuk mempromosikan pasar-pasar ini menjadi keren ketika pasar ini tidak menyediakan lagi kantong kresek," ujarnya.

Salah satu pedagang juga menyatakan dukungannya terhadap dilaksanakannya program Pasar Bebas Plastik ini.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x