"Sebagai pembina umat, ustaz, kiai, dan ulama harus menjadi garda terdepan dalam penyebaran informasi yang sahih," terangnya.
Oded berharap, beragam penyesuaian tersebut bisa menjadi bahan rujukan dalam menyusun program kerja bagi kepengurusan periode berikutnya.
"Bila hanya mengandalkan media sosial, dikhawatirkan justru hoaks dan kekeliruan yang didapat," ujarnya.
Ketua MUI Kota Bandung Periode 2016-2021, Miftah Faridl mengungkapkan, Musda ke-10 ini merupakan komitmen organisasi untuk merespon dinamika persoalan terkini. Sekaligus menyiapkan program kunci bagi para ulama ke depannya.
Baca Juga: Klaim Balas Serangan Hamas, Israel Gempur Lagi Palestina
"Ke depan kita berpacu dengan waktu, memulihkan situasi dan merawat suasana setelah pandemi Covid-19. Kesulitan sudah muncul dalam kehidupan belum lagi persoalan lainnya yang menuntut kehadiran MUI untuk merespon," ucap Miftah.
Miftah juga berharap para ulama tetap menjaga stabilitas dengan berperan secara profesional. Serta berkolaborasi dengan sejumlah pihak menciptakan kehidupan bermasyarakat yang berlandaskan ajaran agama.
"MUI tetap berkomitmen mempertahankan Bandung Agamis sebagai pilar penting mempertahankan Bandung Juara. MUI tetap berperan ikut mendukung pembangunan kota tanpa menghilangkan identitas agamis," tandasnya.***