Begini Strategi Pemerintah Kota Bandung Tekan Angka Pengangguran Imbas Pandemi

- 29 Juli 2021, 16:21 WIB
Lima strategi Pemerintah Kota Bandung tekan angka penangguran di masa pandemi Covid-19
Lima strategi Pemerintah Kota Bandung tekan angka penangguran di masa pandemi Covid-19 /Humas Bandung.

PRFMNEWS - Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan angka pengangguran imbas pandemi Covid-19.

Sejumlah strategi ini disiapkan Pemerintah Kota Bandung juga untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Pasalnya selama pandemi Covid-19 melanda Kota Bandung, banyak sektor terdampak yang membuat angka pengangguran kian meningkat.

Baca Juga: BPBD Jabar dan Pemkab Bogor Gelar Sentra Vaksinasi, Targetkan 56 Ribu Warga

Upaya Pemkot Bandung, pertama, yaitu memperbaiki layanan sistem ketenagakerjaan agar dapat diakses dengan mudah dan murah melalui aplikasi NEW BIMMA atau Bandung Integrated Manpower Management Application.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, Marsana menjelaskan, aplikasi NEW BIMMA bisa diakses secara gratis melalui laman disnaker.bandung.go.id.

Aplikasi NEW BIMMA tak hanya menyediakan layanan bursa kerja, tetapi hampir 30 layanan ketenagakerjaan dapat diakses secara online.

“Kalau sebelumnuya BIMMA, sekarang NEW BIMMA. Tapi sebagian masih dalam proses perbaikan,” kata Marsana

Kedua, lanjut Marsana, Pemerintah Kota Bandung melalui Disnaker memfasilitasi pelatihan program kerja baik itu berbasis masyarakat maupun berbasis kompetensi.

“Tapi dengan skala prioritas pelatihan vokasi untuk bisa membentuk wirausaha yang mandiri dan inovatif,” ujarnya.

Strategi yang ketiga yakni membangun jejaring bursa kerja dengan memfasilitasi antara penyedia kerja dengan para pencari kerja. Sebagai contoh, Disnaker mengadakan Job Fair Online pada Juni lalu.

Baca Juga: Head To Head Ahsan/Hendra VS Ganda Cina Taipei di Semifinal Olimpiade Tokyo 2020

“Ternyata cukup banyak peminatnya. Saat itu tercatat 16 ribu pengunjung dengan jumlah lamaran 30 ribu. Jadi satu orang bisa sampai lima lamaran yang dimasukan, sehingga lamaran yang masuk cukup banyak,” tuturnya.

Keempat, Disnaker Kota Bandung mendorong setiap lembaga pendidikan agar membentuk bursa kerja khusus dan bekerjasama dengan perusahaan maupun industri. Sebab, kata Marsana, lulusan SLTP/SLTA menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran di Kota Bandung.

Terakhir, Disnaker terus berupaya mendorong serikat pekerja untuk menjalin hubungan industrial yang harmonis dengan pengusaha. Hal itu guna mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK.

“Karena kondisi saat ini apabila tidak dijaga hubungan, bisa terjadi benturan. Karena ada pengurangan hak-hak pekerja dan dampaknya bisa terjadi PHK yang besar lagi. Ini yang terus kita dorong supaya hubungan mereka tetap berjalan baik,” ungkapnya.

Marsana mengakui, berkurangnya PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Bandung sangat berdampak kepada berkurangnya kegiatan. Tetapi meski begitu, di tengah keterbatasan anggaran pihaknya terus berupaya memfasilitasi penempatan tenaga kerja.

“Itu terus kita lakukan walaupun hanya secara online tapi mungkin bisa dirasakan manfaatnya oleh banyak orang,” ucapnya.

Baca Juga: VIRAL, Semangat Kakek Bersepeda 15 Kilometer karena Ingin Ikut Vaksinasi Covid-19

Marsana mengakui, selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan angka pengangguran mencapai 3,03 persen. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan yang terpaksa merumahkan sebagian pekerjanya, dan terpaksa mengurangi upah pekerja.

“Dari awal 2020 sampai hari ini, awalnya 8,16 persen menjadi 11,19 persen. Atau dari 105 ribu kini menjadi 147 ribuan,” ungkapnya.

Selain itu, tahun ini PHK cukup tingi. Marsana menyebutkan, selama Januari hingga Juli sebanyak 12.024 orang kehilangan pekerjaannya. Di antaranya 4.626 di PHK, kemudian 5.526 orang lainnya habis kontrak/mengundurkan diri, dan selebihnya sebab yang lain.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x