Ketika disinggung terkait kebijakan Wali Kota mengenai WFH 75 persen, Agus pun masih belum mendapatkan keputusan dari pimpinan apakah Satpol PP diperbolehkan lockdown atau WFH 75 persen. Namun yang terpenting katanya, personel lapangan sangat membutuhkan vitamin dan masker.
"Ya kami sangat butuhkan vitamin juga masker untuk keamanan dan keselamatan petugas lapangan yang selalu woro-woro tentang protokol kesehatan," imbuhnya.
Baca Juga: Satu Kasus Positif Ditemukan di Pesantren, Camat Berharap Dinkes Segera Lakukan Tes Usap
Sejak Januari 2021 sampai Juni 2021, Agus menyebut uang hasil denda protokol kesehatan baik perorangan atau perusahaan terkumpul sebesar Rp91 juta dan masuk ke kas daerah.
"Memang kesadaran masyarakat soal prokes masih harus terus diingatkan. Tetapi, untuk perusahaan seperti toko-toko atau tempat makan sudah mayoritas mengikuti aturan terkait jam operasional. Tapi, saya juga ingin meminta camat-camat di Kota Bandung mengimbau pula ke pedagang kaki lima untuk taat tidak berjualan sembarangan serta patuhi prokes," katanya.
Sebelumnya diberitakan, jumlah ASN Pemkot Bandung yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Jika sebelumnya 300, terbaru jumlah ASN yang terpapar menjadi 400 orang. Jumlah tersebut belum termasuk pegawai non ASN yang hingga kini masih dilakukan pendataan.
Baca Juga: Ada-ada Saja! Diminta Cuci Tangan, Pria ini Malah Cuci Muka Pakai Hand Sanitizer
Kepala Badan Kepegawain Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi Djunjunan Mustafa mengaku telah menerima data terbaru terkait Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Terakhir kemarin ada 300 ASN yang terpapar covid-19, Itu yang di Balai Kota saja, dipekan kemarin sekitar 300, Pagi ini sudah meningkat, sekitar 400-an, belum mendata non asn," kata Adi dalam keterangannya yang disampaikan secara daring, Selasa 29 Juni 2021.***