PRFMNEWS - Tak lama setelah viral pemberitaan adanya korban meninggal dunia akibat pelemparan batu di kawasan Arcamanik, Kota Bandung, Redaksi PRFM menerima belasan keluhan dari masyarakat terkait kasus serupa.
Laporan yang masuk ke Redaksi PRFM, sejumlah warga mengaku pernah menjadi korban pelemparan batu di Kota Bandung. Tindakan pelemparan batu itu pun beragam, ada yang terjadi di jalan tol, dan ada juga yang terjadi di jalan raya.
Mayoritas keluhan datang dari warga yang mengendarai kendaraan roda empat (mobil). Mereka mengaku pernah jadi korban pelemparan batu di Kota Bandung, dengan target pelemparan pada area kaca depan.
Baca Juga: Pengendara Mobil Korban Pelemparan Batu di Arcamanik Kota Bandung Meninggal Dunia
Baca Juga: Gubernur Papua Berkunjung ke PNG, Mendagri Beri Teguran Keras
Baca Juga: Wali Kota Bandung Ajak Para Cendekiawan Aktif Tangkal Radikalisme
Bagaimana tanggapan kriminolog terkait fenomena pelemparan batu terhadap pengendara di Kota Bandung? Berikut pandangan Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba), Prof Nandang Sambas.
Kriminolog Nandang Sambas menjelaskan, aksi pelemparan batu merupakan suatu perilaku yang menimbulkan keresahan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Tak bisa dipungkiri, aksi pelemparan batu terhadap pengendara menciptakan situasi keresehan baru dan membuat masyarakat Kota Bandung merasa tidak aman.