Kadisdik Kabupaten Bandung Tegaskan Pembukaan Sekolah Berpatok Pada Kesiapan Banyak Pihak

- 23 Desember 2020, 08:32 WIB
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Juhana.*
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Juhana.* /BUDI SATRIA/PRFM

PRFMNEWS - Merujuk pada SKB 4 menteri, pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka boleh dilakukan pada Januari 2021.

Meski begitu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Juhana menegaskan jika pembukaan sekolah di kabupaten Bandung tidak berpatokan pada bulan Januari, melainkan pada kondisi penyebaran covid-19 dan kesiapan berbagai pihak.

"Jadi tidak harus Januari itu dimulai, jadi patokannya bukan Januari. Patokan utama adalah status pemaparan covid di daerah, kalau rawan tak usah Januari dan kesiapan siswa, orang tua, guru menjadi penting," sebut Juhana saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini, Rabu 23 Desember 2020.

Baca Juga: Update, Ini 13 Stasiun yang Layani Rapid Test Antigen Termasuk Kiaracondong dan Bandung

Ditegaskannya, pembukaan sekolah untuk pembelajaran tatap muka tidak menjadi sebuah kewajiban. Pasalnya, harus ada beberapa daftar kelengkapan yang harus dilengkapi terlebih dahulu.

"Jadi bertahap atau ada fasenya. Jadi tidak harus anak sekolah setiap hari, dan bagi sekolah tertentu, sekolah tertentu, guru tertentu dengan pembatasan," katanya.

Adapun pembatasan yang ditetapkan mulai dari pembatasan hari sekolah, pembatasan mata pelajaran, pembatasan jumlah siswa, dan lainnya.

Baca Juga: Dulu Teman Nongkrong Kini Bersatu di Kabinet Indonesia Maju

Setiap siswa dan guru yang masuk sekolah, kata Juhana adalah siswa dan guru yang dipastikan dalam kondisi sehat.

Nantinya pembukaan sekolah ini akan dievaluasi setiap hari. Setiap temuan-temuan akan dicatat dan dibahas untuk menentukan langkah berikutnya.

"Tindak lanjut ini bisa dilanjutkan tatap muka ini, bisa ditingkatkan, bisa disederhanakan, atau bisa dimundurkan jadi PDR atau pembelajaran dari rumah," tegasnya.

Baca Juga: Hasil Indonesian Idol Semalam: di Babak Wildcard Dewanda dan Sharen Harus Terhenti Langkahnya

Pembukaan sekolah, kata Juhana, harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan persiapan yang matang. Pasalnya dia tak ingin ada klaster baru pascapembukaan sekolah.

"Kalau tiba-tiba ada klaster baru di sekolah itu berat, jadi harus benar-benar terukur dan patokannya bukan Januari," tegasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah