Tukang Becak Jadi Citizen Reporter Pertama PRFM

8 November 2020, 19:50 WIB
Hari ini 8 November 2020, Radio PRFM 107,5 News Channel genap berusia 11 tahun. /PRFM

PRFMNEWS - Tanggal 8 November 2020 adalah hari ulang tahun (HUT) ke-11 Radio PRFM 107.5 News Channel.

Radio ini pada sempat bernama Mustika FM, radio khusus perempuan. Tahun 2007, Pikiran Rakyat membentuk tim konvergensi digital. Ini menjadi awal mula kelahiran PRFM.

Direktur Perdana Alamsyah menunjuk saya sebagai ketua tim. Salah satu tugasnya, mengkonvergensikan semua media di lingkungan Pikiran Rakyat, termasuk Radio Mustika.

Baca Juga: Jemaah Umroh Wajib Taati Karantina Berlapis, Tiga Hari Penuh Tidak Boleh Tinggalkan Kamar Hotel

Dunia media sudah mengarah kepada konvergensi platform dan konten. Pikiran Rakyat ke depan tidak boleh hanya mengandalkan media cetak (print).

Suatu hari orang akan mengenal Pikiran Rakyat bukan hanya koran, tapi sebuah ekosistem perusahaan informasi. Begitu kira-kira pemikiran almarhum Atang Ruswita, pendiri Pikiran Rakyat.

Karena itu, harus ada reposisi dan rebranding terhadap Radio Mustika. Maka direksi memutuskan, radio Mustika berubah menjadi PRFM 107.5 News Channel.

 

Dia juga direposisi sebagai radio berita (news channel). Saat itu, pimpinan radio dipegang Tata Karwata. Dia mengusulkan transformasi bertahap, tidak langsung menjadi full news channel. Sebab, awak dan penyiar radio kebanyakan masih berkultur radio hiburan, dan Pikiran Rakyat berketetapan menggunakan personel yang sama. Maka Mustika menjadi PRFM Music and News Channel.

Penyiar-penyiar seperti Nensi Krisna, Feri Utomo, Toto serta supporting staf seperti Pri, Ari dan lain-lain dan lain-lain, juga antusias untuk bertransformasi.

Baca Juga: Gisel Buka Suara dan Komentari Video Syur Mirip Dirinya yang Tersebar di Media Sosial

Konsepnya, radio ini sebagai perekat warga Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupatan Bandung Barat, Kota Cimahi, dan sebagian Sumedang).

Reporternya adalah warga. Karena itu ada tagline :”Andalah reporter kami”. Sebetulnya ini meniru konvergensi Strait Times Online Mobile and Print (STOMP) kelompok the Strait Times: Singapore Seen. Singapura seperti yang kamu lihat!. You are our reporter.

Masuknya kang Wan Abbas sebagai direktur PRFM mempercepat transformasi. Wan Abbas kemudian menggandeng Indra Bigwanto. PRFM kemudian full menjadi radio berita : PRFM News Channel 107.5. Konsep citizen reporter dimantapkan oleh Kang Abbas. Warga yang ingin memberi infor harus me-register nomor telepon genggamnya. PRFM memiliki data ratusan ribu nomor telepon.

Dan tahukah Anda, siapa citizen reporter pertama PRFM: Mang Encu! Seorang tukang becak yang mangkal di Kacapiring. Ada juga seseorang bernama Mario, tampaknya seorang blasteran.

Baca Juga: Mudah dan Bisa Lewat HP, Begini Cara Cek Data Penerima Bansos dari Kemensos

Waktu itu belum ada Whatsapp. Mang Encu rajin kirim info via SMS.

Adalah Feri Utomo yang sabar menerima dan mewawancarai Mang Encu.

Feri yang seorang dokter (kini bertugas di Riau), pasti terkesan dengan mang Encu yang suaranya cemprèng, atau Mario yang bicaranya lelet.

Suara meng Encu khas suara orang tua. Kadang agak batuk. Dia kadang cerita tentang situasi jalan, komen tentang kebijakan pemerintah dan efeknya terhadap orang kecil seperti dia. Entah di mana sekarang mang Encu, dan Mario tentunya.

Curah aspirasi warga demikian besar. Kiriman SMS masih banyak yang nyinyir, kasar dan tidak substantif. Perlahan penyiar akhirnya memiliki wisdom tersendiri. Bagaimanapun PRFM harus mendidik publik untuk mengritik tanpa mencaci.

Baca Juga: Masyarakat yang Sebar atau Simpan Konten Pornografi Bisa Diancam Penjara dan Denda Miliaran Rupiah

Rebranding dan reposisi PRFM ternyata diterima masyarakat Bandung. Semakin banyak warga yang memberikan info tentang cuaca, lalu lintas, layanan publik, info kehilangan dan lain. Mobil-mobil, taksi, bahkan angkot, mulai mendengar PRFM untuk memantau lalu lintas.

Yang paling momentual adalah ketika mudik lebaran. Ratusan, bahkan ribuan warga yang mudik memberi informasi.

Penyiar Basith Patria yang orang Madiun, selalu mudik menggunakan sepeda motor Honda GL-nya. Sepanjang jalan dia melaporkan situasi lalu lintas.

Karena demikian tingginya apresiasi masyarakat, Direktur Utama Pikiran Rakyat H. Sjafik Umar memerintahkan PRFM pindah dari kompleks ruko Kopo Plaza di Jl Peta, ke Braga pendek, di samping Majestic. Kepindahan ke tengah kota ini semakin memantapkan posisi PRFM sebagai radio perkotaan.

Baca Juga: Joe Biden Menang, Guru Besar Ingatkan Indonesia untuk Hati-Hati dalam Industri Perdagangan Sawit

Karena letaknya di tengah kota, maka PRFM pun menjadi tempat singgah para tokoh masyarakat. Ada gubernur, walikota, pejabat polisi, dan tentu tokoh-tokoh Persib. Bahkan PRFM mampu menembus Wakil PResiden Jusuf Kalla untuk wawancara live dengan PRFM!

Jajaran kepolisian Bandung Raya juga mewajibkan para polisi mendengarkan PRFM untuk mengetahui informasi masyarakat. Mereka juga menggunakan PRFM sebgai corong pembinaan dan penerangan kamtibmas.

Masyarakat melapor kepada PRFM, maka PRFM pun mengonfirmasikan kepada kepolisian. Masyarakat mengeluhkan air PDAM, listrik PLN, dan PRFM pun mewawancaraai pejabat terkait. Ada warga kehilangan anggota keluarganya, maka pasti mereka lapor ke PRFM, maka anggota keluarga itu pun ditemukan kembali. Berbagi informasi antar warga adalah nyawanya PRFM.

Baca Juga: Cara Pegang HP Ternyata Bisa Tunjukan Kepribadian Seseorang

Kini dengan adanya media sosial, fungsi perekat sosial PRFM makin kuat. Dengan Instagram (139 ribu follower), Twitter (239 ribu) serta kedahsyatan whatsapps, masyarakat jadi bisa lebih berinteraksi dengan PRFM.

Sekarang, PRFM di bawah direktur H. Januar Ruswita, dan pemimpin redaksi M. Fauzy, mudah-mudahan PRFM melesat jauh.

Selamat ulang tahun PRFM, tetap rendah hati, tetap menjadi radio dengan jurnalisme solusi! (Wartawan Senior Pikiran Rakyat, Budhiana Kartawijaya)

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler