Habiskan Dana Rp35 Miliar, Flyover Unik di Bandung Ini Dibangun Gunakan Teknologi Canggih Pertama di Indonesia

6 Juni 2024, 14:40 WIB
Ilustrasi flyover. /prfmnew.id/

BANDUNG, PRFMNEWS - Kota Bandung memiliki sebuah flyover unik yang sudah beroperasi sejak 2017 lalu.

Alasan flyover unik di Bandung ini dibangun ialah untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Biaya pembangunan flyover unik di Bandung ini menghabiskan dana cukup besar yakni Rp35 miliar.

Baca Juga: Punya Panjang 700 Meter, Flyover Baru di Bandung Kini Harus Ditutup Total, Padahal Baru Selesai Dibangun

Selain sebagai akses penghubung lalu lintas, flyover unik di Bandung ini juga cocok jadi spot foto saat Anda berkunjung ke Bandung.

Tak hanya itu, pembangunan flyover unik di Bandung juga dibangun dalam waktu yang sangat cepat yakni tujuh bulan saja.

Ya, flyover unik di Bandung yang dimaksud ialah flyover Antapani atau biasa disebut flyover pelangi.

Baca Juga: Ditutup Sementara, Begini Kronologi Pipa PDAM Meledak di Bandung Akibatkan Rumah Roboh dan Banjir

Peletakan batu pertama pembangunan flyover Antapani ini dilakukan pada 10 Juni 2016 dan jalan layang ini diresmikan pada 24 Januari 2017 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pembangunan flyover Antapani ini merupakan proyek kerja sama antara Pusat Jalan & Jembatan, Balitbang, Kementerian PUPR dengan Pemerintah Kota Bandung dan Posco Steel Korea dengan anggaran Rp35 miliar.

Tujuan pembangunan flyover Antapani ini adalah untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas yang terjadi setiap hari di persimpangan Jalan Antapani dan Terusan Jakarta, terutama pada jam sibuk, pagi, sore, serta akhir pekan.

Diketahui flyover Antapani memiliki panjang 400 meter ini dibangun dengan teknologi struktur baja bergelombang atau corrugated mortar pusjatan (CMP). Jembatan dengan teknologi ini merupakan yang pertama dibangun di Indonesia.

Baca Juga: Dampak Pipa PDAM Meledak di Bandung, Bey: Ada Gangguan Pasokan Air 90 Ribu Pelanggan Selama Perbaikan

Struktur baja bergelombang dengan kombinasi timbunan ringan punya beberapa keunggulan seperti waktu pengerjaaan konstruksi jembatan yang lebih cepat setengahnya dan biaya hemat hingga sekitar 60% jika dibandingkan dengan pembangunan jembatan layang dengan struktur beton bertulang.

Tak hanya mengurangi kecamatan di persimpangan Jalan Terusan Jakarta-Jalan Antapani, tampilan jembatan layang ini juga cantik dan menawan dengan mural warna warni karya pelukis kain sutra Jhon Martono.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Tags

Terkini

Terpopuler