Cerita Warga Sukamiskin Kota Bandung Sukses Olah Sampah di Rumah

21 Mei 2023, 18:10 WIB
Ilustrasi, warga mendapatkan sosialisasi penerapan Kang Pisman dari Pemkot Bandung, Minggu 21 Mei 2023 /Dikominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Warga di RW 02 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung berhasil melakukan pengolahan sampah mandiri.

Menurut data yang dimiliki Pemkot Bandung, 75 persen warga yang bermukim RW 02 Sukamiskin berhasil mengolah sampah di rumah masing-masing.

Penggeraknya adalah Deny Sukirman, Ketua RW 02 Sukamiskin.

Baca Juga: PENGUMUMAN: Wisata Gunung Bromo Tutup Total Selama 3 Hari Saat Peringatan Yadnya Kasada

Denn menggerakkan warga untuk melaksanakan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah) sejak tahun 2020.

"Bukan hanya Kang Pisman, kami juga ada Buruan Sae. Jadi ada peternakan ayam, kebun, dan ada kolam ikan lele. Prinsipnya Waste to food, integrasi dari pengolahan sampah," kata Deny, Minggu 21 Mei 2023.

Tahap pertama, Deny menyosialisasikan Kang Pisman kepada petugas sampah di RT RW, ibu-ibu PKK, dan karang taruna.

Baca Juga: Makin Cepat! Ini Jadwal Baru KA Pasundan Kiaracondong-Surabaya Gubeng PP Sesuai Gapeka 2023

Ia lalu menyediakan fasilitas ember sampah dan jadwal pengangkutan sampah oleh petugas.

"Kita sediakan lima ember untuk satu rumah. Sampah yang sudah terkumpul, diangkut ke TPS. Sistem pengolahan sampah organiknya dengan Black Soldier Fly (BSF)," ujar Deny.

Ilustrasi warga pilah sampah dan manfaatkan sampah agar tidak terjadi penumpukan sampah di TPS Kota Bandung Diskominfo Kota Bandung

Agar warga semakin semangat dalam menerapkan Kang Pisman, disediakan hadiah untuk warga yang rajin dan rutin mengolah sampah, yakni mendapatkan satu ekor ayam.

Usaha ini berbuah manis. Berdasarkan catatan RW 02 Sukamiskin, sebanyak 276 KK dari 368 KK sudah berhasil memilah sampah dengan baik.

Baca Juga: Promo KAI: Naik 3 Kereta Api ini 1-30 Juni Bisa Dapat Tiket Murah Mulai 20 Ribu, Yakin Nggak Mau?

Sampah organik rata-rata yang dihasilkan di wilayah tersebut sebanyak 150 kg/hari.

Sampat dengan bobot 100 kg per hari diolah dengan sistem magot dan pengomposan. Lalu 50 kg sisanya diangkut tim DLH.

"Sampah anorganik 5 kg/hari di manfaatkan kembali. Sehingga jumlah sampah yang dapat dimanfaatkan kembali sebanyak 105 kg/hari atau 3.150 kg/bulan," beber Deny,

Baca Juga: Insentif RT dan RW di Kota Bandung Bakal Naik

Tapi, Deny mengakui salah satu kendala dalam mengolah sampah adalah sampah residu seperti kaca, pecahan lampu, termasuk plastik.

Sebab untuk melakukan pengolahan sampah residu, RW 02 Sukamiskin belum memiliki sarananya seperti mesin atau apapun yang bisa mengolah sampah sampai habis.

"Ada juga dekat wilayah kami yang mengolah sampah residu itu dengan sistem pembakaran secara manual. Tapi ternyata setelah dicoba, belum tepat di lingkungan kami karena wilayahnya terlalu padat penduduk. Khawatir nanti malah berdampak negatif pada lingkungan, padahal niat awalnya justru ingin mengolah sampah tapi malah menyembuhkan masalah lain," papar Deny.

Baca Juga: AirAsia Bagi-bagi Tiket Gratis Kertajati - Kuala Lumpur PP, Bisa Buat Terbang Bareng Pasangan

Deny berharap bisa berkolaborasi dengan RW yang mempunyai sarana untuk mengolah sampah residu dengan lebih baik.

"Kalau semua RW bisa berporses, bertindak, membantu penanganan sampah dari mulai warga dan pengurusnya bisa mengurangi sampah, sehingga produksi sampah yang dihasilkan tidak lagi dibuang ke TPS bahkan ke TPA. Saya yakin pasti sampah di Kota Bandung pada akhirnya akan selesai. Lingkungan lebih bersih, lebih segar, dan lebih sejuk," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler