Semua RW di Kota Bandung Harus Terapkan Kang Pisman

14 Mei 2023, 18:44 WIB
Sosialisasi Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah) di Gedebage, Kota Bandung /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Pemerintah Kota Bandung mendorong semua RW menerapkan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah).

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan 1.568 RW di Kota Bandung harus menerapkan Kang Pisman agar persoalan sampah di Kota Bandung dapat ditangani

Menurut Ema Sumarna, Kang Pisman bisa dilakukan secara masif di seluruh RW yang ada di Kota Bandung dengan metode bola salju.

Baca Juga: Setelah Daftar Bakal Calon Anggota DPR RI, Atalia Usung Misi Bangun Indonesia dari Jawa Barat

"Di Bandung 1.568 RW kalau sampah selesai disana, kota ini lebih baik. Nanti yang ada sampah pasar bisa kita selesaikan oleh perumda pasar," ujarnya ketika melakukan sosialisasi kepada para Ketua RW di Kantor Kecamatan Gedebage, Minggu 14 Mei 2023.

Ema Sumarna menilai, jika Kang Pisman berjalan di seluruh titik, maka volume timbulan sampah bisa dikurangi. Sebab nantinya, permasalahan sampah bakal selesai dari tingkat hulu yakni rumah tangga.

"Di berbagai titik itu berjalan, sampah selesai di lokasi. Dipisahkan antara organik, anorganik, dan yang residu. Artinya kalau sudah begitu sampah bakal sangat berkurang," jelasnya.

Baca Juga: Viral Rombongan SMA di Bandung Naik Kereta Luar Biasa KAI, Cek Cara Beli Tiket KLB Serasa Naik KA Pribadi

Selain sampah rumah tangga, menurut Ema Sumarna, berbagai pasar di Kota Bandung sangat berkontribusi besar terhadap timbulan sampah.

Dikatakan Ema Sumarna, para pedagang dan masyarakat yang beraktivitas di pasar masih kurang peduli terhadap penanganan sampah.

Kisah sukses pengolahan sampah mandiri melalui Kang Pisman bisa dilihat di RW 12 Kelurahan Maleer. Di sana, menurutnya pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah sudah jauh lebih baik.

Baca Juga: Mall hingga Sekolah di Bandung Sediakan Tempat Sampah Khusus Buang Limbah B3, Ini 10 Lokasinya

Misalnya seperti penerapan Kang Pisman, jadwal pengangkutan sampah, hingga pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS).

"Mindset, tindakan, dan perilaku masyarakat sudah sesuai apa yang kita harapkan. Kesadaran masyarakat untuk memilah sampah organik, anorganik, dan residu sudah dilakukan," kata ema Sumarna.

Sampah di TPS-TPS diolah menjadi beberapa produk. Mulai dari kompos, penyaring sungai, hingga barang rongsokan yang bisa diolah kembali.

Baca Juga: Lokasi dan Cara Daftar Jadi Nasabah untuk Nabung di Bank Sampah Kota Bandung Biar Dapat Uang

Memang tidak mudah untuk mengubah kebiasaan masyarakat untuk dapat memilah sampah sendiri. Tapi dengan sosialisasi dan edukasi yang masif, masyarakat dapat secara bertahap memilah dan mengelola sampahnya sendiri.

"Kuncinya komitmen bersama membawa kota Bandung jadi lebih baik. Ini bertahap, kami akan melihat progres. Ini berlaku keseluruhan. Camat dan lurah membuat laporan, RW mana yang berjalan dan belum berjalan," ucapnya.

"Minimal volumenya berkurang. Kalau (Kang Pisman) berlaku, ini adalah sukses bersama," tambahnya.

Rencananya, edukasi dan sosialisasi Kang Pisman akan terus diadakan setiap minggunya ke seluruh RW di Kota Bandung.

Baca Juga: BSI Go, Layanan Bank Sampah Keliling di Kota Bandung, Masyarakat Makin Mudah Ubah Sampah jadi Uang

Harapannya seluruh RW di Kota Bandung dapat mengolah sampahnya sendiri mulai dari hulu dan dapat mengelola sampah dengan membentuk bank sampah unit di wilayahnya.

Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi menjelaskan, permasalahan sampah di Kota Bandung belakangan ini, harus diselesaikan bersama. Maka ia mengajak masyarakat untuk dapat mengurangi sampah di lingkungannya.

"Perlu adanya upaya yang masif untuk mengurangi sampah sejak di RW. Sehingga mengurangi sampah ke TPS Itu bisa diatasi oleh RW masing-masing," sebutnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler