Dinas Kesehatan Targetkan 108 Ribu Balita di Kota Bandung Dapatkan Imunisasi Polio

30 Maret 2023, 11:53 WIB
Dinas Kesehatan Kota Bandung imunisasi Polio untuk balita /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Dinas Kesehatan Kota Bandung semakin menggencarkan imunisasi Polio terhadap balita.

Pemerintah Kota Bandung menargetkan 108.000 balita mendapatkan imunisasi Polio dalam dua gelombang, yakni pada bulan April dan Mei 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian menjelaskan, imunisasi diberikan dikarenakan temuan kasus polio di Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga: FIFA Coret Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, DPR: Kita Semangati Ketum PSSI Sepulang dari Qatar

Anhar menjelaskan sasaran imunisasi adalah balita berusia 0 sampai 59 bulan.

Meski sudah diimunisasi Polio lengkap, kata Anhar, mereka tetap harus diimunisasi sebanyak dua kali dengan rentang waktu satu bulan melalui oral atau mulut.

Menurut Anhar, Dinas Kesehatan Kota Bandung sedang merumuskan pelaksanaan imunisasi yang diperkirakan dapat dilaksanakan di puskesmas, posyandu, dan klinik.

"Imunisasi pertama dilaksanakan tanggal 3 sampai 10 April dan Mei. Setelah tanggal 10 April, petugas melakukan sweeping," ucapnya.

Baca Juga: Bupati Bandung soal Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Sebut Stadion SJH hingga Pesan Erick Thohir

Selain itu, imunisasi polio akan serentak dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.

Disebutkan Anhar, Dinas Kesehatan Kota Bandung akan segera berkomunikasi dengan aparat kewilayahan untuk pelaksanaan imunisasi ini.

Target yang diharapkan dari program imunisasi polio yaitu tercapai hingga 95 persen dan bisa lebih. Namun, jika belum tercapai target maka organisasi kesehatan dunia memerintahkan untuk memperpanjang waktu imunisasi.

Baca Juga: Gempa Cianjur M 4.0 Picu Longsor hingga Rusak Rumah dan Tutup Jalan Desa

Ditambahkan Anhar, apabila terdapat balita yang tidak dapat divaksin akibat alasan apapun, Anhar mengaku masih belum mendiskusikan hal tersebut.

"Sebab vaksin yang digunakan berasal dari organisasi kesehatan dunia," tutupnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler