Perajin Tahu Ini Tetap Produksi Meski Harus Naikkan Harga : Nurut Aja, Udah Nggak Bisa Ngomong ke Pemerintah

29 Oktober 2022, 14:51 WIB
Wahidin, salah seorang perajin tahu di Kabupaten Bandung yang tidak ikut mogok produksi. /BUDI SATRIA/PRFM

PRFMNEWS - Tidak semua para perajin tahu dan tempe di Jawa Barat mengikuti aksi mogok produksi yang menyebabkan olahan kedelai itu hilang di pasaran.

Salah satu perajin tahu di Gajahmekar, Kabupaten Bandung ini mengaku tetap memproduksi tahu karena merasa kasihan kepada para pedagang.

Wahidin mengaku dirinya terpaksa menaikkan harga tahu yang dijual demi tetap bisa produksi di tengah meroketnya harga kedelai.

Baca Juga: Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi Mulai Hari ini, Pemkot Bandung Harap Aksi itu Dibatalkan

"Saya bukannya nggak ikut mogok, tapi saya kasihan sama pedagang juga, kan ada yang setuju ada yang nggak, jadi saya berjalan aja," ungkap Wahidin kepada PRFM, Sabtu 29 Oktober 2022.

Wahidin menyebut dirinya tidak mengecilkan ukuran tahu, tapi konsekuensinya ia harus menaikkan harag tahu yang dijual.

Ia pun sudah tahu risikonya yakni ada beberapa pelanggannya yang mengeluh karena harga naik.

Baca Juga: Perajin Tahu Tempe Jabar Mogok Produksi Mulai Jumat Besok, Tahu Tempe Tak Ada di Pasar Selama 3 Hari

"Kalau di sini, dinaikin harganya. Konsumen ada yang ngeluh ada juga yang nerima," imbuhnya.

Ia menuturkan sudah sejak sebulan ke belakang, harga kedelai terus menerus naik, meski kenaikannya sekitar Rp100-200 tapi terjadi setiap hari.

Sehingga jika dihitung, total kenaikan sudah menjadi Rp14 ribu per kilogram, dari harga normal Rp10 ribu.

Baca Juga: Ibu-ibu, Besok Ada Pasar Murah di Balai Kota Bandung, Jual Beragam Bahan Pokok Termasuk Tahu Tempe

Wahidin pun saat ini hanya bisa pasrah dan mengikuti kebijakan pemerintah soal harga kedelai yang terus menerus naik.

Walau demikian, ia tetap berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga kedelai agar tidak memberatkan perajin dan pedagang.

Baca Juga: Harga Sembako di Pasar Mulai Naik, Disebut Karena Naiknya BBM dan Musim Hujan

"Saya ya nurut aja sama harga pemerintah, udah nggak bisa ngomong sama pemerintah, nurut aja," tuturnya.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler