Target ESDM Bagikan Kompor Listrik ke 1 Juta Keluarga di 4 Wilayah Termasuk Bandung pada 2023

21 Agustus 2022, 18:35 WIB
Ilustrasi kompor listrik yang akan dibagikan ke 1 juta keluarga di Indonesia, termasuk di Bandung /Pixabay/Fernando Arcos

PRFMNEWS - Program konversi kompor gas elpiji (LPG) ke kompor listrik induksi di wilayah Jawa Barat (Jabar) akan menyasar satu juta keluarga pada tahun 2023 mendatang.

Sesuai target, Dinas ESDM Jabar akan membagikan kompor listrik induksi, lengkap dengan instalasi meteran khusus kompor pengganti elpiji tersebut pada 2023.

Rencananya, lokasi pembagian kompor listrik induksi kepada satu juta keluarga selama 2023 akan difokuskan kembali di empat wilayah, yaitu Bandung, Tasikmalaya, Bandung Barat, dan Garut.

Baca Juga: Pengakuan Saksi Soal Penyebab Kebakaran di Ruang Arsip Gedung DPRD Jabar

Kabar perluasan program konversi kompor gas ke kompor listrik induksi untuk satu juta keluarga ini diungkap Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Jabar Slamet Mulyanto S.

"Saat ini, kami telah mulai melakukan program konversi bagi 53 ribu keluarga sasaran. Mereka tersebar di Bandung, Tasikmalaya, Bandung Barat, dan Garut. Di tahun depan akan dinaikkan menjadi satu juta," katanya, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.

Untuk lebih mengenalkan program ini kepada masyarakat, lanjut Slamet, pihaknya dan PT PLN IUD Jabar turut melaksanakan lomba memasak menggunakan kompor listrik induksi di pelataran Gedung Sate Bandung saat momentum HUT Ke-77 RI, 19 Agustus 2022.

Slamet menegaskan, pembagian kompor listrik induksi ini akan diprioritaskan bagi masyarakat tidak mampu pemilik daya listrik 450 hingga 900 VA.

Baca Juga: Mobil Parkir di Tempat Tidak Semestinya, Membuat Petugas Pemadam Kebakaran Kesulitan Mengisi Air

Ia menambahkan, kategori warga yang masuk dalam program ini akan diberikan fasilitas meteran secara terpisah untuk penggunaan kompor listrik induksi sehingga penggunaannya terukur dan terpantau.

"Istilahnya jangan sampai fasilitas sudah kami berikan, tapi masih menggunakan kompor gas. Ini akan kami pantau terus penggunaannya," ungkapnya.

Menurutnya, penggunaan kompor listrik induksi ini sebagai upaya memaksimalkan energi terbarukan, di mana saat ini pembangkit listrik telah banyak menggunakan energi air.

"Berbeda dengan energi fosil yang akan habis dan cenderung mahal. Untuk gas sekarang sangat mahal, jadi bagaimana kita gunakan energi domestik yaitu listrik. Kita sangat over capacity. Kapasitas cadangan listrik kita sampai 50 persen," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, pencanangan program konversi ke kompor listrik induksi adalah salah satu upaya pelaksanaan Grand Strategi Energi Nasional, yaitu untuk mengurangi impor LPG.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina datangkan Michael Owen untuk Rayakan Ulang Tahun Rafathar

Selain itu, program ini juga untuk mendukung Program 1 Juta Kompor Listrik yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) pada tahun 2021.

Di samping itu, pemanfaatan kompor listrik induksi juga sebagai wujud pelaksanaan Paris Agreement yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurangi pemanasan global.

"Selain itu, penggunaan kompor listrik juga merupakan wujud pemanfaatan energi yang lebih bersih, agar hidup kita lebih sehat, juga turut mendukung target bauran energi dari EBT sebesar 23 persen di tahun 2025," ucap Djoko.

Djoko meyakini, pemanfaatan kompor listrik induksi ini akan memberikan manfaat tidak hanya kepada pengguna, tetapi juga perkembangan sektor energi di Indonesia.

Baca Juga: Penjelasan KPK Soal Rektor Unila Lampung Kena OTT di Lembang, Kasus Suap Penerimaan Mahasiswa Baru

"Bagi pengguna, kompor listrik induksi merupakan kompor yang ramah lingkungan, sehat, dan nyaman. Lebih hemat, dan lebih efisien, karena tidak mengeluarkan gas CO2,” paparnya.

“Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah menggunakan kompor listrik. Kami juga mengajak masyarakat yang belum menggunakan kompor listrik untuk beralih ke kompor listrik,” sambungnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler