Dengan Sumur Resapan Sederhana, Pemerintah Kota Bandung Ajak Masyarakat Cegah Banjir

22 Juni 2022, 21:00 WIB
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi ajak masyarakat cegah banjir dengan sumur resapan sederhana. Rabu 22 Juni 2022. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Beberapa titik di wilayah Kota Bandung kerap banjir atau tergenangi air ketika memasuki musim penghujan.

Sebelumnya ada 68 titik banjir di Kota Bandung. Kini tersisa 10 titik kategori banjir dan 24 titik genangan di Kota Bandung.

Untuk mencegah hal ini terjadi, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi memastikan, pihaknya rutin mengeruk gorong-gorong.

Bahkan pada tahun ini akan dibuat akses pertama agar alat berat bisa masuk ke bawah Cikapundung Kolot untuk bisa dilakukan pengerukan.

Baca Juga: Endang Tirtana Persembahkan Buku untuk Presiden Joko Widodo, Berjudul Jokowi Manusia Arena

"Dua bulan menjelang hujan itu kita sudah rutin pengerukan. Beberapa titik yang sering banjir itu Kopo Citarip, Cibaduyut, dan Gedebage," kata Didi di Balai Kota Bandung pada hari ini Rabu, 22 Juni 2022.

Selain itu, langkah lain yang dilakukan untuk mencegah banjir adalah dengan kolam retensi dan sumur resapan. Tahun ini Pemerintah Kota Bandung akan membuat kolam retensi di Tegalluar melalui kolaborasi dengan Kabupaten Bandung.

"Sudah ada 12 kolam retensi. Ini telah melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Targernya satu per tahun, tapi kita sesuaikan dengan kebutuhan dan lahan yang bisa dimanfaatkan," ungkapnya.

Di luar upaya Pemerintah Kota Bandung, Didi mengimbau masyarakat untuk membuat sumur resapan sederhana di rumah masing-masing. Langkah kecil ini menjadi solusi untuk mencegah banjir.

Baca Juga: Lagi, Remaja Terekam CCTV Hadang Truk di Tangerang, Polisi Segera Turun Tangan

Untuk membuat sumur resapan ini cukup di lahan ukuran kecil menggunakan bekas kaleng atau drum galonan, bisa juga menggunakan bata.

"Saat ini ada 4.500 sumur resapan di Kota Bandung dari potensi 500.000 yang harusnya bisa ada. Kita coba selesaikan hujan di halaman sendiri, jangan sampai masuk ke halaman orang lain," imbaunya.

Pemerintah Kota Bandung melalui DSDABM juga telah menyediakan tujuh rumah pompa untuk mencegah banjir. Tahun ini akan ditambah tiga unit lagi.

"Ada di daerah Merkuri, Adipura, dan Rancabolang. Sebagian besar efektif, tapi ada beberapa yang tidak efektif. Di Rancabolang itu kalau debit air Cidurian naik malah hasil pompanya akan balik lagi," kata Didi.

Baca Juga: Menag Umumkan Insentif Bagi Guru Madrasah Bukan PNS akan Cair Juni Ini

Didi mengaku, jika penanggulangan banjir ini memiliki beberapa kendala, terutama pada aspek perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Belum lagi ditambah penyerobotan lahan badan sungai yang diperkecil.

"Tahun ini akan kita coba pengelolahan 'greywater', limbah rumah tangga dari bekas cuci dan mandi. Ini kita olah agar airnya jadi bening sebelum dibuang ke sungai," paparnya.

Upaya lain mendatang yang akan dilakukan DSDABM Kota Bandung adalah membangun hutan kota di beberapa titik, salah satunya yang terdekat di Cikapundung Kolot.

"Dengan penanaman pohon dan membangun hutan kota, kita bisa meningkatkan daya resap air," pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler