Dakwah Berbasis Bahasa Sunda Didukung Pemkot Bandung, Yana: Dai Harus Paham Kearifan Lokal

30 Januari 2022, 16:50 WIB
Kompetisi dakwah berbasis kearifan lokal (bahasa Sunda) yang digelar di Paguyuban Pasundan Jalan Sumatera, Sabtu 29 Januari 2022 /Diskominfo Kota Bandung.

PRFMNEWS - Kegiatan dakwah berbasis bahasa Sunda mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Pemkot Bandung menyatakan dukungannya terhadap kompetensi dakwah berbasis bahasa Sunda.

Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan, hal ini sejalan dengan warisan yang dimiliki Bandung sebagai kota yang kental akan budaya dan agama.

Dalam sambutannya pada acara penguatan kompetisi dakwah berbasis kearifan lokal yang digelar di Paguyuban Pasundan Jalan Sumatera, Sabtu 29 Januari 2022, Yana mengapresiasi dakwah berbasis bahasa Sunda tersebut.

Baca Juga: Bikin Geram, Petugas Bandara Turunkan Barang dengan Cara Digelinding

Plt. Wali Kota Bandung saat memberikan sambutan acara kompetisi dakwah berbasis kearifan lokal yang digelar di Paguyuban Pasundan Jalan Sumatera, Sabtu 29 Januari 2022 Diskominfo Kota Bandung.

"Sebagai suku Sunda dan hidup di lingkungan yang mayoritas urang Sunda, tentu saja para dai harus paham berbagai kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga bisa menggunakannya sebagai bagian dari materi dakwah supaya bisa dimengerti audiensnya," ujar Yana.

Yana menambahkan, adanya kegiatan ini kearifan lokal Sunda bisa menjadi sarana untuk menyampaikan ajaran agama sehingga lebih mudah dipahami oleh masyarakat.

"Agama bisa memberi warna pada kebudayaan sehingga terhindar dari hal-hal yang syirik. Sedangkan budaya memberikan kekayaan kepada agama dalam pendekatan pemahaman masyarakat. Inilah dialektika yang diharapkan," ungkapnya.

Sebagai informasi, acara Penguatan Kompetisi Dakwah Berbasis Kearifan Lokal yang diselenggarakan di Paguyuban Pasundan ini merupakan kolaborasi antara MUI Kota Bandung dan Paguyuban Pasundan.

Yana berharap kegiatan ini bisa menjadi kalender tetap di Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Paguyuban Pasundan, sehingga bisa diikuti oleh lebih banyak dai di Kota Bandung dan Jawa Barat.

"Harapan kita, dakwah yang disampaikan kepada masyarakat akan lebih mudah dimengerti dan ajarannya bisa dijalankan. Namun yang lebih utama, dakwahnya bisa lebih sejuk dan tidak menimbulkan pro kontra atau perpecahan di masyarakat," pesannya.

Sebanyak 200 peserta mengikuti kegiatan ini. Selain itu ada pula 7 narasumber yang terlibat.

Baca Juga: PT KAI Terkait Polemik Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas Bandung: Penertiban Aset Dikuasai Pihak Tidak Berhak

Ketua Komisi Dakwah MUI Kota Bandung, KH. Tata Sukayat menjelaskan jumlah 200 orang tersebut didominasi oleh mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Bandung.

Tata berharap munculnya dai muda dari Kota Bandung selaras dengan salah satu visi Pemkot Bandung dalam menghadirkan kota yang agamis.

"Perguruan tinggi banyaknya di Kota Bandung, semoga Kota Bandung bisa kembali lagi sebagai pusat pendidikan," tutupnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Diskominfo Kota Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler