PRFMNEWS - Masjid Raya Bandung, Provinsi Jawa Barat akan menggelar Sholat Idul Fitri dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) pada Hari Raya Idul Fitri, Kamis 13 Mei 2021.
Masjid yang berada di Alun-alun Kota Bandung itu akan menggelar Sholat Ied dengan pembatasan jumlah jamaah. Jamaah tidak boleh lebih dari 50% kapasitas masjid.
Hal itu dilakukan karena saat ini Kota Bandung masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Sholat Ied tetap akan kita laksanakan dengan protokol kesehatan ketat," kata Ketua DKM Masjid Raya Bandung, KH Mukhtar Gandaatmaja saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 11 Mei 2021.
Baca Juga: Sinopsis FTV Preman Pensiun Kembali ke Fitri, Lanjutan PP 5 yang Tayang Besok Kamis 13 Mei 2021
Mukhtar menyebut keputusan tersebut sebelumnya sudah dipertimbangkan dengan matang.
Standar protokol kesehatan yang akan diterapkan nantinya mengacu pada SOP penyelenggaraan Sholat Jumat yang biasa dilakukan di sana.
Pihaknya akan menerapkan jaga jarak antar jamaah, menyedikan beberapa titik tempat cuci tangan, dan juga menyiapkan masker.
"Kita mengacu pada prokes seperti jaga jarak, cuci tangan, dan masker seperti kegiatan rutin Jumat," katanya.
Dia memperkirakan, jumlah jamaah yang akan melaksanakan Sholat Ied di Masjid Raya Bandung tidak akan melebihi jumlah jamaah Sholat Jumat.
Baca Juga: Bupati Garut Perbolehkan Masyarakat Gelar Sholat Ied Berjamaah, Asal Patuhi Protokol Kesehatan
Ia memprediksi, jamaah Sholat Ied kurang dari 50% jamaah Sholat Jumat.
Hal itu karena Masjid Raya Bandung tidak berada di kawasan pemukiman, melainkan berada di kawasan pusat bisnis, perbelanjaan dan perkantoran.
"Kita prediksi jamaah Sholat Idul Fitri tidak lebih dari itu (jamaah Sholat Jumat), karena sebagian besar masyarakat di sekitar masjid pada pulang," kata Mukhtar.
Meski demikian, pihaknya tetap mempersiapkan langkah guna mengantisipasi membludaknya jamaah Sholat Ied.
Jika membludak, pihaknya akan mengarahkan jamaah untuk melaksanakan Sholat Ied di masjid lain sekitar Masjid Raya Bandung.
"Kami anjurkan juga anak-anak, orangtua sepuh, dan yang kurang sehat tidak boleh datang ke masjid," pungkasnya.***