Jadi Lokasi Syuting Gadis Kretek, Usia Stasiun Tuntang Sudah 150 Tahun dan Berperan Penting di Masa Lalu

- 21 November 2023, 21:00 WIB
Stasiun Tuntang yang jadi salah satu lokasi syuting serial Gadis Kretek.
Stasiun Tuntang yang jadi salah satu lokasi syuting serial Gadis Kretek. /PT KAI/

PRFMNEWS – Serial Gadis Kretek yang tayang di Netflix sejak Kamis, 2 November 2023 kini menjadi pembicaraan para penikmat film tanah air. Lokasi syuting film yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo ini mengambil latar tempat bersejarah di Indonesia, salah satunya Stasiun Tuntang.

Sejarah Stasiun Tuntang merepresentasikan latar waktu dalam cerita serial Gadis Kretek, yakni antara masa sebelum kemerdekaan hingga tahun 1960-an. Adapun film ini merupakan hasil adaptasi novel karya Ratih Kumala dengan judul yang sama.

Stasiun Tuntang memiliki desain dan arsitektur khas Belanda karena tak banyak dipugar setelah masa kemerdekaan. Saat ini, status stasiun yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga ini sudah non aktif dan menjadi cagar budaya.

Baca Juga: Serunya Wisata ke 4 Museum Kereta Api di Jawa dan Sumatra, Ternyata Bisa untuk Wedding hingga Syuting

Stasiun Tuntang memiliki peran sangat penting pada masa lalu. Meski berstatus sebagai stasiun kecil (kelas III) di Daop 4 Semarang, pada masanya, stasiun penghubung wilayah Ambarawa-Tuntang-Bringin-Kedungjati ini berperan dalam proses pengangkutan hasil perkebunan.

Mengutip laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, sejumlah produk perkebunan yang dikirim menggunakan kereta api melalui Stasiun Tuntang menuju Ambarawa antara lain, karet, gula, coklat, dan kopi.

Stasiun Tuntang mulai beroperasi pada tanggal 21 Mei 1873 (kini berusia 150 tahun), bersamaan dengan pembukaan jalur Kedungjati-Ambarawa. Namun, bangunan yang bisa dilihat sekarang baru dibangun pada 1905 ketika Nederlandsch-Indische Spoorweg (NIS) Maatschappij memulai pembangunan stasiun-stasiun baru.

Baca Juga: Turun Langsung Piknik! Ini Daftar Tempat Wisata Dekat Stasiun LRT Jabodebek, Cek Buat Liburan Weekend

Desain arsitektur Stasiun Tuntang mirip dengan Stasiun Bringin yang juga terletak di jalur Kedungjati-Ambarawa. Keduanya memiliki gaya arsitektur yang disebut "Chalet NIS".

Pada 1917, Kota Salatiga ditetapkan sebagai stadsgemeente yang dihuni oleh banyak warga Belanda. Karena Salatiga tidak dilalui oleh jalur kereta api, maka Stasiun Tuntang menjadi stasiun pelayanan utama bagi penduduk kota tersebut.

Untuk menghubungkan Kota Salatiga dengan Stasiun Tuntang, NIS mengoperasikan layanan bus yang kemudian diambil alih oleh perusahaan swasta ESTO (Eerste Salatigasche Transport Onderneming) pada tahun 1921, yang didirikan oleh Kwa Tjwan Ing.

Sementara mengutip laman resmi KAI dijelaskan letak Stasiun Tuntang berada pada ketinggian sekitar ±464 meter. Saat ini, stasiun tersebut juga menjadi bagian dari kawasan Museum Ambarawa.

Baca Juga: Meski Bangunannya Kecil, Stasiun Cipeundeuy Garut Miliki Fungsi Penting Bagi Keselamatan Perjalanan Kereta

Setelah penutupan jalur yang menghubungkan Yogyakarta dan Kedungjati pada 1 Juni 1970, stasiun ini diubah menjadi museum. Awalnya, Stasiun Tuntang melayani kereta wisata Ambarawa-Tuntang. Namun layanan ini tidak berlangsung lama karena terjadi kerusakan rel.

Sebelumnya, jalur ini sempat tidak aktif setelah layanan kereta wisata ke Tuntang dihentikan. Jalur tersebut dibuka lagi pada 2002 setelah direnovasi. Pada awalnya, stasiun ini hanya melayani lori Ambarawa-Tuntang, tetapi pada 2009 dimulai renovasi dan stasiun kembali melayani kereta uap wisata.

Stasiun Tuntang saat ini memiliki dua jalur kereta api dan satu jalur kereta api baru yang sedang dalam pembangunan di sebelah gudang.

Ada pula dipo lokomotif yang baru dibangun di sebelah timur Stasiun Tuntang, yang direncanakan untuk menyimpan beberapa lokomotif diesel. Rencananya, stasiun ini akan dijadikan museum lokomotif diesel.

Bagi Anda yang penasaran dan belum menonton serial Gadis Kretek, Stasiun Tuntang menjadi latar lokasi saat adegan Soeraja (Ario Bayu) yang tidak sengaja bertemu dengan Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo) untuk kedua kalinya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x