Sandiaga Pastikan Pengembangan Labuan Bajo Sesuai Prinsip Pariwisata Berkelanjutan

- 6 Agustus 2021, 17:49 WIB
Salah satu spot untuk Wisatawan menikmati wisata Bukit Amelia, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Selain di bukti itu, jika Anda berada di Bandara Komodo, cukup 20 menit Anda berjalan menuju Batu Cermin di Desa Wae Sambi.
Salah satu spot untuk Wisatawan menikmati wisata Bukit Amelia, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Selain di bukti itu, jika Anda berada di Bandara Komodo, cukup 20 menit Anda berjalan menuju Batu Cermin di Desa Wae Sambi. /Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Saat ini Kemenparekraf bersama Badan Pariwisata Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus mendorong inkubasi berbagai kegiatan kreatif seperti seni pertunjukan, seni musik, seni tari, fesyen, juga kuliner, dengan melibatkan komunitas-komunitas yang ada.

Di antaranya adalah inkubasi di Desa Pasir Panjang dan di Desa Komodo yang menghasilkan tari kontemporer kreasi anak muda Animal Pop Komodo sebagai alternatif produk wisata yang juga sempat dipertunjukan di Stasiun MRT Jakarta, pada bulan Mei 2021 silam.

Selain itu ada juga dukungan pengembangan Desa Wisata di luar kawasan TNK seperti Desa Liang Ndara. Di mana desa tersebut diberi pendampingan untuk menawarkan atraksi seni pertunjukan berbasis budaya yang memperkenalkan Tari Caci sebagai salah satu kebudayaan milik Manggarai sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.

"Juga secara konsisten memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat sehingga mereka dapat turut merasakan manfaat dari pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi," pungkas Sandiaga.***

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x