PRFMNEWS – Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyebutkan bahwa Tragedi Kanjuruhan bentuk dari kegagalan koordinasi.
Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa sebanyak 132 orang merupakan bentuk dari kegagalan koordinasi. Hal ini dikatakan oleh perwakilan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI).
“Menurut kami, itu kegagalan koordinasi sehingga statuta FIFA informasinya tidak dapat diterima oleh, misalnya, pihak kepolisian,” kata Ignatius Indro, Ketua Umum PSTI yang dikutip dari Antara hari ini, Senin, 17 Oktober 2022.
Baca Juga: KPPPA Sebut 43 Anak Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan
Ignatius Indro memberikan penjelasan kepada Komnas HAM mengenai penanganan supporter. Selain itu juga akan turut melakukan investigasi terkait Tragedi Kanjuruhan dengan mengutamakan komunikasi dengan para korban.
Menurut Ignatius Indo, pihak yang paling bertanggungjawab atas tragedy ini yaitu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Selain PSSI, yang harus bertanggung jawab mengenai penanganan supporter yaitu aparat kepolisian.
“Penanganan suporter dengan demonstrasi harus beda, di dalam dan di luar stadion juga berbeda,” tandas Ignatius.***