Network
PRFMNEWS - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad), Profesor Arief Anshory Yusuf menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal tertinggal dari negara lain.
Alasannya, karena Indonesia tidak menerapkan lockdown di masa pandemi Covid-19.
Indonesia kata dia masih sibuk dengan urusan pandemi, sementara negara lain yang menerapkan lockdown dari awal sudah mulai recovery ekonomi.
"Kita harus waspada karena kasus pandemi meningkat terus, sementara negara yang melakukan lockdown dari awal sudah bersiap untuk recovery ekonomi, kita masih berjuang di Covid," kata Arief saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Selasa 20 Oktober 2020.
Baca Juga: Kudapan Seru hingga Solusi Logistik di Merchant ShopeePay Minggu Ini!
Jika dilihat saat ini, memang pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibanding negara lain.
Namun sekali lagi, hal itu terjadi lantaran Indonesia tidak menerapkan lockdown secara total seperti negara lain.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia seolah relatif lebih baik dibanding negara lain, seperti negara tetangga Malaysia dan Filipina. Tapi yang patut diwaspadai adalah karena mereka Malaysia disebabkan melakukan lockdown ketat dengan harapan pandemi akan terselesaikan, sehingga setelah selesai fokus ke ekonomi," kata Arief.
Baca Juga: Ingin Cek Penerima BLT UMKM Rp2,4 Juta via BRI? Berikut Linknya
Sedangkan Indonesia kata dia, tidak mengikuti pola seperti itu. Lockdown atau pembatasan sosial yang diberlakukan di Indonesia tidak seketat di Malaysia atau Filipina.
Sehingga kata dia wajar saja ekonomi Indonesia turunnya hanya 5% dibanding negara lain.
"Kalau dilihat dari ukuran mobilitas, mereka bisa sampai 60-80% berkurang di kuartal II 2020, Indonesia hanya berkurang 40% di kuartal II 2020. Sehingga wajar, ekonomi Indonesia turunnya hanya 5% dibanding mereka," katanya.***
