Sosiolog Khawatirkan Adanya ‘Labeling Susah Cari Kerja' Jika Pelajar Diancam Sulit Dapat SKCK

- 14 Oktober 2020, 18:50 WIB
Anak-anak ikut terlibat dalam aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu di Jakarta.
Anak-anak ikut terlibat dalam aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu di Jakarta. //KPAI

PRFMNEWS – Sosiolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Ari Ganjar mengaku khawatir dengan adanya ancaman hukuman terkait sulitnya mendapat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bagi para pelajar yang ikut demo.

Ia menilai pelajar bakal dicap atau labeling dan membuat pelajar patah semangat untuk mendapat kerja. Karena dengan ancaman itu membuat para pelajar merasa kesulitan mendapat pekerjaan.

Seperti diketahui, kepolisian berencana mencatat dalam SKCK para pelajar yang tertangkap saat mengikuti aksi unjuk rasa. SKCK ini biasanya menjadi salah satu syarat para pencari kerja untuk melamar pekerjaan.

Baca Juga: Pelajar Ikut Unjuk Rasa Terancam Sulit Dapat SKCK, Pengamat: Mematikan Generasi Masa Depan

“Justru yang dikhawatirkan adanya labeling, ketika ada tindakan semacam itu (masuk dalam catatan kepolisian-red) mereka ‘wah saya sudah dicap susah dapat kerja, yasudah saya tidak akan kerja’ mungkin lebih terjerembab terhadap faktor yang negatif, atau mungkin membuka usaha,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 14 Oktober 2020.

Untuk itu, ia meminta petugas untuk berhati-hati memberikan hukuman pada para pelajar. Kepolisian dinilainya harus juga memperhatikan motif para pelajar yang ikut aksi demonstrasi.

“Intinya saya meminta untuk hati-hati saat memberikan hukuman pada mereka (pelajar-red) karena keterlibatan mereka itu karena apa sih? apakah karena ikut-ikutan? atau mereka ingin menyalurkan partisipasi politik mereka dan tidak tahu cara yang benar,” kata Ganjar.

Baca Juga: Sosiolog Nilai Keterlibatan Anak-Anak dalam Demo Timbulkan Dua Perspektif

Di samping itu, pemerintah pun bisa membuat semacam pelatihan untuk memfasilitasi para pelajar yang tertarik pada dunia politik. Hal itu juga sudah terlebih dahulu dilakukan di Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Rifki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x