Waspada, BMKG Sebut Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten

- 30 Maret 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi Gelombang tinggi
Ilustrasi Gelombang tinggi /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Dok HNSI Kab Tasik

PRFMNEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan di Indonesia pada 28 - 29 Maret 2024, wilayah tersebut termasuk Banten, hingga Sabtu, 30 maret 2024.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan bahwa perairan laut selatan Banten berpotensi mengalami peningkatan gelombang tinggi mulai dari 1,25 meter hingga 2,5 meter dan lebih.

Berdasarkan hasil analisa Meteorologi BMKG diketahui kondisi peningkatan gelombang laut tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh pola angin Indonesia bagian selatan yang bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar 4-25 knot.

Sehingga,pola seperti itu mempengaruhi kecepatan angin pada wilayah yang dilintasinya, adapun kecepatan angin yang tertinggi terpantau menyasar perairan selatan Banten, jelas Guswanto.

Selanjutnya kondisi gelombang tinggi ini juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Lampung, Perairan Pulau Enggano, Samudra Hindia Barat Bengkulu, laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat.

“Potensi gelombang tinggi tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran hingga besok Sabtu,” katanya, dikutip dari ANTARA.

Selanjutnya kondisi gelombang tinggi ini juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Lampung, Perairan Pulau Enggano, Samudra Hindia Barat Bengkulu, laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat.

"Potensi gelombang tinggi tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran hingga besok Sabtu," kata Guswanto.

Untuk itu BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari dengan moda transportasi seperti perahu yang akan rentan saat menghadapi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x